Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Gelisah, Wall Street Boncos 3 Hari Beruntun

Meskipun terjadi beberapa aksi jual hingga penutupan perdagangan, pembeli saham muncul di beberapa nama perusahaan teknologi besar.
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat di Wall Street, New York pada Kamis (19/1/2023) waktu setempat turun untuk hari ketiga berturut-turut lantaran risiko dari kenaikan suku bunga hingga pertumbuhan ekonomi terus membayangi sentimen pasar.

Berdasarkan data Bloomberg, Jumat (20/1/2023), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 0,76 persen atau 252,40 poin ke 33.044,56, S&P 500 ambles 0,76 persen atau 30,01 poin ke 3.898,85, dan Nasdaq tergelincir 0,96 persen atau 104,74 poin ke 10.852,27.

Meskipun terjadi beberapa aksi jual hingga penutupan perdagangan, pembeli saham muncul di beberapa nama perusahaan teknologi besar, dan investor terus mencerna Fedspeak terbaru pada Kamis (19/1/2023)

Gubernur Federal Reserve Lael Brainard mengatakan suku bunga perlu tetap tinggi untuk suatu periode demi mendinginkan inflasi. Dia tidak menyatakan preferensi apakah Bank Sentral harus memperlambat kenaikan pada pertemuan The Fed berikutnya atau level puncak suku bunga yang dia bayangkan tahun ini.

Komentar Brainard muncul sehari setelah para pejabat The Fed yang bernada hawkish menyerukan kenaikan suku bunga. Presiden Fed St. Louis James Bullard memperkirakan kisaran suku bunga 5,25 persen hingga 5,5 persen pada akhir tahun ini. Kisaran saat ini adalah 4,25 persen hingga 4,5 persen.

Dalam perdagangan setelah jam kerja, saham Netflix Inc. naik setelah melaporkan penambahan 7,66 juta pelanggan pada kuartal terakhir tahun 2022, dengan mudah melampaui perkiraan rata-rata analis di 4,5 juta.

Dalam sesi perdagangan resmi, saham Procter & Gamble Co. terpuruk setelah melaporkan volume penjualan yang menyusut. Saham Alcoa Corp juga jatuh setelah mengatakan pengiriman aluminium akan lebih lemah dari yang diantisipasi tahun ini. Saham Discover Financial Services turun setelah perusahaan kartu kredit itu memperingatkan tingkat penghapusan dapat berlipat ganda tahun ini.

Harga obligasi pemerintah AS tetap lebih rendah sepanjang sesi perdagangan, dengan imbal hasil tenor 10 tahun naik 2 basis poin. Ini mencerminkan pergerakan obligasi pemerintah Jerman setelah kepala Bank Sentral Eropa menegaskan kembali sikap agresifnya. Adapun dolar jatuh, sementara euro dan yen menguat.

Menambah suasana muram, AS mencapai batas utang federal dan Departemen Keuangan mulai menggunakan langkah-langkah khusus untuk menghindari kegagalan pembayaran.

Data ekonomi AS tampak beragam pada Kamis, dengan konstruksi rumah baru AS menurun untuk bulan keempat berturut-turut pada Desember 2022. Pengajuan untuk tunjangan pengangguran AS secara tak terduga turun minggu lalu, meluncur ke level terendah sejak September 2022 dan menggarisbawahi pasar pekerjaan yang kuat. Data ini mengikuti angka sehari sebelumnya yang menunjukkan harga produsen dan penjualan ritel turun, sementara produksi peralatan bisnis merosot.

“Pertumbuhan upah telah melambat, dan data tersebut secara luas melemah, tetapi pejabat Fed [setidaknya yang telah berbicara sejauh ini] jelas enggan membiarkan kondisi keuangan longgar,” kata Dennis DeBusschere dari 22V Research.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper