Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas menguat pada akhir perdagangan Kamis (19/1/2023) waktu setempat didukung oleh pelemahan dolar dan beberapa permintaan safe-haven karena data ekonomi AS yang lemah dan komentar hawkish dari pejabat Federal Reserve memicu kekhawatiran resesi.
Mengutip Antara, Jumat (20/1/2023), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, terangkat US$16,90 atau 0,89 persen menjadi ditutup pada US$1.923,90 per ounce, setelah diperdagangkan mencapai tertinggi sesi di US$1.927,50 dan terendah di US$1.902,00.
Emas berjangka jatuh US$2,90 atau 0,15 persen menjadi US$1.907,00 pada Rabu (18/1), setelah anjlok US$11,80 atau 0,60 persen menjadi US$1.909,90 pada Selasa (17/1), dan melonjak US$22,90 atau 1,21 persen menjadi US$1.921,70 pada Jumat (13/1). Bursa Comex ditutup pada Senin (16/1) untuk hari libur umum.
"Ada pelarian ke tempat [investasi] yang aman. Emas sepertinya lebih baik ketika pasar sedang menurun," kata Jeffrey Sica, kepala eksekutif dari Circle Squared Alternative Investments.
Dolar melayang mendekati level terendah delapan bulan setelah serangkaian data menunjukkan ekonomi AS kehilangan momentum, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang asing.
Data pada Rabu (18/1) menunjukkan penjualan ritel AS turun paling banyak dalam setahun pada Desember, sementara harga produsen turun lebih besar dari yang diharapkan bulan lalu, memberikan bukti bahwa inflasi telah surut.
Baca Juga
Data ekonomi yang dirilis Kamis (19/1) lebih lanjut mendukung emas. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa izin bangunan AS untuk rumah baru turun 1,6 persen menjadi 1,33 juta pada Desember. Ekonom memperkirakan izin bangunan turun menjadi 1,35 juta.
Federal Reserve Bank of Philadelphia melaporkan bahwa indeks untuk aktivitas umum saat ini dari Survei Prospek Bisnis naik menjadi minus 8,9 pada Januari dari minus 13,7 pada Desember.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan klaim pengangguran awal AS turun tak terduga menjadi 190.000 dalam pekan yang berakhir 14 Januari, terendah dalam 15 minggu dan jauh di bawah ekspektasi para ekonom sebesar 214.000.
Presiden Fed Boston Susan Collins mengatakan pada Kamis (19/1) pada sebuah konferensi tentang masa depan ekonomi New England di Boston, Massachusetts, bahwa Federal Reserve mungkin perlu menaikkan suku bunga menjadi sedikit di atas 5,0 persen dan kemudian menahannya di sana untuk suatu periode.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 22,3 sen atau 0,94 persen, menjadi ditutup pada US$23,87 per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun US$2,6 atau 0,25 persen, menjadi US$1.041,10 per ounce.