Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mengakui optimistis penyerapan dua seri surat berharga negara (SBN) ritel, SBR012 T2 dan SBR012 T4 bakal tetap tinggi. Kedua SBN tersebut akan mulai ditawarkan pada Kamis (19/1/2023) besok.
Direktur Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Deni Ridwan mengatakan tingkat kupon floor batas bawa akan jadi daya tarik bagi investor.
Diketahui, SBR012 T4 dan SBR012 T2 memiliki kupon mengambang dengan tingkat minimal (floating with floor) mengacu pada suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate.
Untuk SBR012 T4 memiliki tenor 4 dengan tingkat kupon minimal (floor) 6,35 persen. Sementara itu, SBR012 T2 bertenor 2 tahun dengan floor 6,35 persen.
"Dengan tingkat kupon floor cukup menarik, kami optimis masyarakat akan menyambut baik penerbitan SBR012-T2 dan SBR012-T4, yang mulai ditawarkan pada tanggal 19 Januari - 9 Februari 2023," kata Deni kepada Bisnis, Rabu (18/1/2023).
Meski meyakini minat investor akan tinggi, Deni masih belum mengungkapkan target penawaran terhadap dua seri SBN ritel ini. Deni juga meyakini SBR012 T4, bakal tetap diminati oleh investor meski bertenor panjang. Hal ini berkaca dari tingginya pertumbuhan kepemilikan SBN non-ritel seri FR dan PBS.
Baca Juga
"Misalnya yg bertenor 10, 15 hingga 20 tahun," kata Deni.
Lebih lanjut, Deni menyebut pada masa penawaran SBR012 T2 dan SBR012 T4, tak ada SBN ritel yang akan jatuh tempo. Berdasarkan informasi yang dihimpun Bisnis, SBN ritel yang paling dekat jatuh temponya pada Maret 2023 mendatang.
"Pada masa penawaran ini, tidak ada SBN Ritel yang akan jatuh tempo," katanya.
Sebelumnya, Pemerintah akan menerbitkan surat berharga negara (SBN) ritel seri pertama di 2023 pada Kamis (19/1/2023). Ada dua seri yang akan dilelang pemerintah yakni SBR012 T2 dan SBR012 T4.
Berdasarkan data di laman Direktorat Jenderal Pengelolaan dan Pembiayaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kedua SBR tersebut akan ditawarkan secara online.
Kedua seri Savings Bond Ritel tersebut memiliki kupon mengambang dengan tingkat minimal (floating with floor) mengacu pada suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate.