Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Pan Brothers Tbk. (PBRX) melejit hingga 22,58 persen pada penutupan perdagangan hari ini, Senin (16/01/2023). Penguatan emiten tekstil tersebut terjadi seiring dengan rencana perseroan melakukan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) IV atau rights issue.
Mengutip data Bloomberg, pukul 15.00 WIB, Saham PBRX terpantau naik 22,58 persen atau 14 poin ke posisi Rp76. Saham PBRX diperdagangkan pada rentang Rp60 sampai dengan Rp83. Tercatat sebanyak 414 juta volume saham diperdagangkan dengan nilai perdagangan mencapai Rp31,67 miliar.
Adapun Kapitalisasi pasar PBRX hari ini naik menjadi Rp492,35 miliar. Kenaikan ini sejalan dengan penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ditutup zona hijau ke level 6.688,05. IHSG ditutup menguat 0,70 persen atau 46,22 poin ke level 6.688. Sepanjang sesi, IHSG bergerak pada rentang 6.627,69 sampai 6.688,05.
Meski pada perdagangan hari ini saham PBRX naik tajam, tercatat di seminggu terakhir saham ini telah terkoreksi sebesar 24,0 persen. Adapun secara year to date (Ytd) saham ini telah ambles sebesar 29,6 persen.
Bergeliatnya saham PBRK terjadi jelang perseroan yang akan melakukan aksi korporasi Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) IV atau rights issue.
Manajemen PBRX menyampaikan akan melakukan rights issue sebanyak-banyaknya 15 miliar saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp25 per saham, atau sebesar 69,84 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh PBRX, dengan harga pelaksanaan Rp50 per saham. Dengan jumlah saham dan harga pelaksanaan tersebut, jumlah dana yang akan diterima PBRX sebanyak-banyaknya Rp750,18 miliar.
Baca Juga
"PT Trisetijo Manunggal Utama menyediakan dana sebanyak-banyaknya sebesar Rp750 miliar selaku pemegang saham utama PBRX dengan kepemilikan 27,99 persen," kata Manajemen PBRX dalam keterbukaan informasi BEI, Senin (9/1/2023).
Manajemen melanjutkan, Trisetijo Manunggal Utama akan melaksanakan seluruh rights issue yang menjadi haknya sebanyak 4,19 miliar saham saham dengan harga pelaksanaan Rp50 per saham. Dengan jumlah tersebut, maka Trisetijo harus mengeluarkan dana sejumlah Rp209 miliar untuk menebus hak rights issue-nya.
Trisetijo Manunggal juga akan membeli sebagian dari sisa saham yang tidak diambil bagian oleh pemegang rights issue lainnya, baik melalui pelaksanaan HMETD atau melalui pemesanan saham tambahan dengan jumlah sebanyak-banyaknya 10,8 miliar saham atau ekuivalen sebesar Rp540 miliar.
Adapun, setiap pemegang 250 saham PBRX yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) PBRX pada penutupan perdagangan saham sesuai tanggal pencatatan atau recording date yang jatuh pada tanggal 17 Januari 2023, berhak atas 579 HMETD.
Para pemegang saham yang tidak mengambil bagian atas HMETD yang menjadi haknya akan terkena dilusi kepemilikan sebesar 69,84 persen dari persentase kepemilikannya sebelum rights issue.
"Dana yang diperoleh dari rights issue akan digunakan untuk modal kerja untuk mendukung pengembangan usaha PBRX berupa peningkatan penjualan, yang meliputi biaya bahan baku, berupa pembelian kain dengan kualitas tinggi yang memenuhi spesifikasi pembeli, biaya produksi dan pemeliharaan, serta biaya operasional dan pemasaran," tutur manajemen.