Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dibuka melemah ke level 15.583 pada perdagangan hari ini, Selasa (10/1/2023). Rupiah melemah di tengah penguatan dolar AS.
Mengutip data Bloomberg pukul 09.00 WIB, rupiah dibuka melemah 0,10 persen ke Rp15.583 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS menguat 0,14 persen ke 103,15.
Bersamaan dengan rupiah, dolar Hong Kong turun 0,05 persen. Sementara itu, mayoritas mata uang di kawasan Asia Pasifik dibuka menguat seperti yen Jepang menguat 0,24 persen, won Korea Selatan naik 0,44 persen, dan yuan China naik 0,21 persen.
Sama halnya dengan mata uang negara tetangga yang menguat seperti ringgit Malaysia naik 0,03 persen, dolar Singapura naik 0,08 persen, peso Filipina 0,51 persen, dan baht Thailand menguat 0,11 persen.
Kendati dibuka melemah, Macro Strategist Samuel Sekuritas Lionel Priyadi memperkirakan apresiasi rupiah akan berlanjut hari ini ke rentang Rp15.500-Rp15.600 per dolar AS.
Dari eksternal, menurutnya sentimen datang dari kabar inflasi inti kawasan Tokyo yang naik menjadi 4 persen yoy pada Desember 2022. Kenaikan ini melebihi ekspektasi pasar sebesar 3,8 persen yoy dan diperkirakan berpotensi meningkatkan spekulasi di kalangan pelaku pasar obligasi pemerintah Jepang (JGB), bahwa Bank Sentral Jepang (BOJ) akan kembali menaikkan rentang kontrol kurva imbal hasil (yield) JGB tenor 10 tahun menjadi 0,7 persen dari saat ini 0,5 persen.
Baca Juga
Sementara dari dalam negeri, sentimen datang dari kabar indeks kepercayaan konsumen yang naik menjadi 119,9 pada Desember 2022. Indeks tersebut naik dari 119,1 pada bulan November 2022.
Kenaikan ini disebabkan oleh membaiknya persepsi konsumen terhadap kondisi perekonomian saat ini. Sementara itu, persepsi konsumen untuk masa mendatang turun tipis menjadi 127,3 dari 127,9.