Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Properti Lo Kheng Hong (DILD) Targetkan Okupansi Gedung Perkantoran Tembus 90 Persen

Emiten properti Lo Kheng Hong PT Intiland Development Tbk. (DILD) targetkan okupansi gedung perkantoran tembus 90 persen di tahun 2023.
Salah satu sudut ruangan di Intiland Office Tower Jakarta. Gedung perkantoran yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta itu merupakan salah satu portofolio andalan PT Intiland Development Tbk./intiland.com
Salah satu sudut ruangan di Intiland Office Tower Jakarta. Gedung perkantoran yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta itu merupakan salah satu portofolio andalan PT Intiland Development Tbk./intiland.com

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten properti Lo Kheng Hong PT Intiland Development Tbk. (DILD) menargetkan tingkat okupansi gedung perkantoran hingga 90 persen sepanjang 2023.

Corporate Secretary Intiland Theresia Rustandi mengatakan kebutuhan untuk segmen perkantoran juga meningkat. Hal ini tercermin dari adanya beberapa calon tenant yang menanyakan ketersediaan ruang kantor.

“Tingkat kebutuhan di beberapa perkantoran kami, cenderung mengalami peningkatan. Hal ini  diketahui dari beberapa calon tenant yang telah menanyakan ketersediaan ruang kantor di beberapa gedung perkantoran yang kami kelola,” ujar Theresia kepada Bisnis, Selasa (10/1/2023).

Meski demikian Theresia belum dapat menyebutkan nilai potensial dari tenant yang akan masuk. Adapun DILD menargetkan tingkat okupansi segmen perkantoran 80 persen sampai 90 persen untuk 2023.

DILD tercatat memperoleh Rp153,84 miliar untuk pendapatan usaha dari segmen perkantoran pada kuartal III/2022. Angka ini turun 17,74 persen dari Rp187,04 miliar secara year-on-year (yoy).

Theresia mengatakan penurunan disebabkan karena adanya salah satu penyewa utama di South Quarter yang tutup. Penutupan ini diakibatkan oleh kebijakan kantor pusat penyewa utama yang terletak di luar negeri.

Meski demikian, Theresia mengatakan DILD telah mendapat potensi penyewa baru untuk menggantikan penyewa utama tersebut. Adapun South Quarter masih memiliki tingkat okupansi di atas 90 persen.

“Kami juga telah mendapat potensi penyewa baru dengan kebutuhan ruang sewa yang cukup luas. Kinerja South Quarter sangat baik dgn tingkat okupansi di atas 90 persen,” ujar Theresia.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2022, DILD mencatatkan pertumbuhan pendapatan 5,21 persen menjadi Rp1,92 triliun. Jumlah itu naik dari posisi tahun lalu sebesar Rp1,82 triliun.

Pendapatan DILD terdiri dari penjualan dan pendapatan usaha. Penjualan terbagi menjadi beberapa segmen, yakni perumahan, high rise, dan kawasan industri. Sementara pendapatan usaha mencakup fasilitas, perkantoran, kawasan industri, dan lain-lain.

Secara rinci, penjualan segmen rumah naik 34,02 persen menjadi Rp549,91 miliar, high rise turun 15,22 persen menjadi Rp546,34 miliar, dan kawasan industri naik 8,11 persen menjadi Rp311,1 miliar.

Sementara itu, pendapatan usaha dari fasilitas naik 23,57 persen menjadi Rp286,48 miliar, perkantoran turun 17,74 persen menjadi Rp153,84 miliar, kawasan industri naik 15,10 persen menjadi Rp75,15 miliar, dan lain-lain turun 67,62 persen menjadi Rp423,5 miliar.

DILD tercatat mengalami pembengkakkan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp91,2 miliar. Angka ini naik 18,09 persen dari Rp77,23 miliar pada tahun lalu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper