Bisnis.com, JAKARTA – Dua emiten yang baru saja resmi mencatatkan sahamnya di pasar modal Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan pertumbuhan positif selama perdagangan sesi I, Senin (9/1/2023) di tengah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terkoreksi tipis.
PT Cakra Buana Resources Energi Tbk. yang menggunakan kode emiten CBRE berhasil memimpin top gainers pada penutupan sesi I perdagangan hari ini dengan peningkatan hingga 34,26 persen ke posisi Rp145 per lembar saham.
Selama perdagangan berlangsung sebanyak 64,6 juta lembar saham diperdagangkan dengan nilai total mencapai Rp9,37 miliar. Saham CBRE diperdagangkan sebanyak 9.430 kali dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp658,01 miliar.
Lain hal dengan emiten pendatang baru hari ini, PT Sunindo Pratama Tbk. (SUNI) yang bergerak fluktuatif di rentang Rp296 hingga Rp344 per saham. Meski sempat mencicipi posisi merah, SUNI berhasil ditutup di zona nyaman dengan kenaikan 2 persen ke posisi Rp304 per saham.
Selama perdagangan berlangsung, kapitalisasi pasar SUNI mencapai Rp765 miliar. Sebanyak 79,25 juta saham diperdagangkan dalam 15.499 kali transaksi dengan total nilai mencapai Rp24,04 miliar.
Sebelumnya Tim Analis Stockbit mempublikasikan analisnya terhadap dua saham ini. CBRE memiliki valuasi berdasarkan laporan keuangan semester 2 tahun 20222 dengan potensi kapitalisasi pasar mencapai Rp454 miliar hingga Rp499 miliar.
Baca Juga
“P/S 23,7x hingga 26,1x serta PE 65,2x hingga 71,7x sedangkan P/BV 2,83 kali hingga 2,98x dengan perhitungan book value sedah memperhitungkan cash dari IPO,” tulis Tim Analis Stockbit dalam fitur unboxing stockbit, dikutip Senin (9/1/2023).
Sedangkan untuk saham emiten pemasok peralatan eksplorasi migas untuk Grup Pertamina, SUNI, potensi kapitalisasi pasar mencapai Rp700 miliar hingga Rp750 miliar dengan P/S 1,6x hiingga 1,7 kali dan P/E 16,7x hingga 17,8x.
“P/BV 1,57x hingga 1,63x dengan perhitungan book value sudah memperhitungkan cash dari IPO,” tulis mereka.
Sebagai informasi IHSG sesi I terkoreksi tipis 0,081 persen ke posisi 6.679,17. Berdasarkan Analisis teknikal dari Phintraco Sekuritas, IHSG mengalami penyempitan negative Slope pada stockhastick RSI dan MACD. Karena itu, IHSG berpotensi rebound ke kisaran 6.700 hingga 6.730 di sesi II perdagangan Senin (9/1/2023).