Bisnis.com, JAKARTA – Calon emiten PT Cakra Buana Resources Energi Tbk. (CBRE) akan IPO pada hari ini. Emiten itu memiliki afiliasi dengan menantu Megawati Soekarno Putri, Happy Hapsoro dan Bos PT Indika Energy Tbk. (INDY) sekaligus Ketua KADIN Arsjad Rasjid.
Hal itu tertera dengan adanya nama Suganto Gunawan, Suwito, dan Rivolinggo Pamudji dalam jajaran Anggota Dewan Komisaris.
Berdasarkan prospektus ringkas emiten bersandi CBRE itu, Suganto Gunawan menjabat sebagai Komisaris Utama, Suwito selaku Komisaris, dan Rivolinggo Pamudji selaku Komisaris Independen.
Keterkaitan anggota dewan komisaris CBRE dengan Happy Hapsoro dan Bos INDY Arjad Rasjid bersumber dari emiten jaringan hotel PT Red Planet Tbk. (PSKT), di mana Suwito menjabat sebagai Direktur Utama dan Rivolinggo sebagai Direktur.
Red Planet (PSKT) dikendalikan oleh PT Basis Utama Prima yang 40 persen sahamnya dipegang oleh Happy Hapsoro. Adapun, Arsjad Rasjid mengendalikan 30 persen saham PSKT.
CBRE sendiri adalah emiten angkutan laut domestik untuk barang umum, yang berencana melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) sebanyak-banyaknya 738 juta saham, dengan harga penawaran awal di kisaran Rp100-Rp110 per saham.
Baca Juga
Berdasarkan prospektus ringkas, CBRE akan menawarkan sebanyak-banyaknya 738 juta lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp25 per saham atau setara dengan 16,26 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO.
Adapun, Cakra Buana menetapkan harga book building di kisaran Rp100 sampai Rp110 per saham, dan berharap bisa meraup dana masyarakat sekitar Rp73,8 miliar - Rp81,18 miliar. Dalam rencana IPO ini, PT RHB Sekuritas Indonesia juga ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi Efek.
Sejalan dengan pelaksanaan IPO, CBRE juga berencana menerbitkan 1.328.400.000 atau 1,32 miliar Waran Seri I yang menyertai saham baru, atau setara dengan 34,96 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan pada saat pernyataan pendaftaran IPO dengan harga pelaksanaan sekitar Rp250-Rp400 per lembar.
Rencananya, dana hasil IPO, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan 40 persen untuk belanja modal atau capex berupa penambahan satu set kapal Tug & Barge dengan ukuran 30 kaki.
“Perseroan menilai rencana penambahan armada ini sebagai langkah Perseroan dalam memperbaiki kinerja operasional. Adapun, rencana penambahan kapal akan dilakukan dengan pembelian dari pihak ketiga dan bukan merupakan afiliasi dari Perseroan dan belum ada perjanjian/perikatan apapun dengan pihak ketiga atas rencana pembelian kapal tersebut,” jelas Manajemen CBRE dalam prospektus ringkas.
Selanjutnya, sekitar 60 persen akan dipergunakan CBRE untuk modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan operasional perseroan secara umum. Kegiatan operasional di antaranya untuk pembelian bahan bakar kapal, sewa/charter kapal, serta biaya-biaya lainnya yang timbul untuk menunjang kegiatan operasional Perseroan.