Bisnis.com, JAKARTA — PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) menargetkan total nilai kontrak baru hingga Rp25 triliun pada 2023. Angka ini turun dari target maksimal Rp30 triliun pada 2022.
SVP Corporate Secretary Waskita Karya Novianto Ari Nugroho mengatakan perseroan menargetkan nilai kontrak baru sekitar Rp20 triliun sampai Rp25 triliun. Selain itu, WSKT juga menargetkan pertumbuhan kinerja operasional dan keuangan sekitar 5 persen.
“Kami menargetkan angka perolehan nilai kontrak baru sekitar Rp20 triliun sampai Rp25 triliun dengan memperhitungkan view outlook yang lebih moderat dan sustainable dengan target pertumbuhan kinerja operasional dan keuangan sekitar 5 persen,” ujar Novianto kepada Bisnis, Minggu (8/1/2023).
WSKT fokus membangun infrastruktur air sebagai Proyek Strategis Nasional. WSKT menargetkan infrastruktur air dapat berkontribusi 30 persen nilai kontrak baru sampai 2025.
WSKT tengah mengejar realisasi konstruksi Jalan Nasional di South Sudan Afrika yang merupakan proyek G2G. Selain itu, WSKT juga memiliki portofolio proyek Jalan Nasional Oecusse di Timor Leste.
"Ke depannya Perseroan juga akan memperluas sasaran proyek luar negeri untuk proyek jalan dan infrastruktur air,” ujar Novianto.
Baca Juga
WSKT mendapatkan kontrak pembangunan Terminal Kendaraan Pelabuhan Patimban paket 5 sebesar Rp595 miliar pada Desember 2022. Selain itu, WSKT berhasil mendapatkan total kontrak pekerjaan untuk proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebesar Rp5,92 triliun sepanjang 2022.
WSKT tercatat memenangkan tender proyek IKN untuk pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) 1,2,3 sebesar Rp638 miliar, dan pembangunan Gedung & Kawasan Kantor Kementerian Koordinator 3 dan 4 sebesar Rp1,53 triliun di Kawasan inti pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
Per November 2022, Rp13,70 triliun hingga November 2022. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu per November yaitu sebesar Rp13,46 triliun.
Meski demikian, tersebut masih jauh dibawah target yang dicanangkan WSKT antara Rp20-Rp30 triliun pada tahun ini. Realisasi 11 bulan ini setara 67,3 persen dari target terendah perseroan sampai akhir tahun.
Per Desember 2022, WSKT juga berhasil menjual 4 ruas tol dengan total nilai Rp9,73 triliun. Ruas tol yang berhasil dilepas kepemilikannya oleh WSKT, yakni ruas tol Cimanggis–Cibitung secara parsial kepada SMI dengan nilai transaksi Rp339 miliar pada Juni 2022.
Kemudian terdapat ruas tol Kanci–Pejagan dan Pejagan–Pemalang kepada Indonesia Investment Authority [INA] dengan nilai transaksi Rp5,8 triliun pada September 2022.
WSKT juga melepas 39,77 persen saham di ruas tol Semarang-Batang kepada Kings Bless Limited (KBL), anak usaha Road King Expressway (RKE), sebuah perusahaan infrastruktur dari China, dengan total nilai Rp3,8 triliun.
Adapun WSKT melalui anak usahanya, yakni Waskita Toll Road memiliki saham di setiap ruas tol. Kepemilikan Waskita Toll Road melalui Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) sebagai pemegang konsesi pengelolaan ruas–ruas tol tersebut dalam jangka waktu tertentu.