Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Ditutup Melemah ke Rp15.632 per Dolar AS Akhir Pekan

Rupiah ditutup turun 0,10 persen ke Rp15.632,5 per dolar AS seiring dengan penguatan dolar AS yang menekan mata uang Asia.
Rupiah ditutup turun 0,10 persen ke Rp15.632,5 per dolar AS seiring dengan penguatan dolar AS yang menekan mata uang Asia. Bisnis/Himawan L Nugraha
Rupiah ditutup turun 0,10 persen ke Rp15.632,5 per dolar AS seiring dengan penguatan dolar AS yang menekan mata uang Asia. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup melemah ke level Rp15.610 pada perdagangan hari ini, Jumat (6/1/2023).

Mengutip data Bloomberg pukul 15.00 WIB, rupiah ditutup turun 0,10 persen atau 16 poin ke Rp15.632,5 per dolar AS. Hal tersebut terjadi di tengah penguatan indeks dolar AS sebesar 0,24 persen ke 105,07.

Bersama dengan rupiah, beberapa mata uang Asia lainnya juga melemah seperti yen Jepang turun 0,61 persen, dolar Singapura turun 0,13 persen, dan rupee India turun 0,11 persen.

Sementara itu, mata uang Asia yang menguat di antaranya yuan China naik 0,27 persen, peso Filipina naik 0,24 persen, dan won Korea Selatan naik 0,08 persen.

Macro Strategist Samuel Sekuritas Lionel Priyadi sebelumnya memperkirakan rupiah terdepresiasi hari ini ke rentang Rp15.600–15.700 per dolar AS karena penguatan indeks dolar sebesar 0,9 persen menjadi 105,2 kemarin malam.

Sementara itu, Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar mengalami kenaikan menjelang laporan pasar tenaga kerja yang diyakini dapat mempengaruhi sikap investor terhadap kebijakan The Fed.

Laporan pekerjaan Desember yang akan dirilis Jumat diharapkan menunjukkan bahwa ekonomi menciptakan sekitar 200.000 pekerjaan bulan lalu dan tingkat pengangguran tetap stabil di 3,7 persen.

Pertumbuhan upah kemungkinan akan mendominasi perhatian pelaku pasar dan diperkirakan akan melambat menjadi 0,4 persen untuk bulan ini dan 5 persen secara tahunan dari masing-masing 0,6 persen dan 5,1 persen.

Dari dalam negeri, meski kinerja perekonomian nasional terus menunjukkan tren pemulihan, tetapi perekonomian Indonesia masih menghadapi ketidakpastian global pada 2023.

“Akan ada dua peristiwa penting yang akan mulai dihadapi Indonesia pada 2023 ini, antara lain adalah tahun politik yang sudah dimulai dengan membawa berbagai isu-isu dan respons terkait visi ekonomi dan sebagainya, serta dampak resesi global terhadap Indonesia yang mulai diperhatikan,” kata Ibrahim.

Melihat berbagai sentimen ini, Ibrahim memperkirakan rupiah akan dibuka fluktuatif pada perdagangan Senin pekan depan, tetapi berisiko melemah di rentang Rp15.610—Rp15.670 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper