Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah pada perdagangan Jumat (6/1/2023) di tengah pergerakan variatif mata uang Asia lainnya.
Berdasarkan data Bloomberg pada pukul 09.00 WIB, nilai tukar rupiah dibuka melemah 4 poin atau turun 0,03 persen sehingga berada di posisi Rp15.620,5 per dolar AS. Sementara itu, Indeks dolar AS terpantau melemah 0,04 persen atau turun 0,045 poin ke posisi 104,86 pada pukul 09.06 WIB.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak di zona merah. Yuan China terpantau memimpin penguatan sebesar 0,15 persen. Kemudian disusul dolar Singapura sebesar 0,13 persen.
Yen Jepang terpantau melemah terhadap dolar AS dengan penurunan 0,27 persen. Kemudian disusul ringgit Malaysia yang melemah 0,21 persen.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pelaku pasar tengah menimbang beragam sinyal pada kebijakan moneter dari risalah pertemuan bank sentral AS, yakni Federal Reserve bulan Desember 2022. Adapun rilis data manufaktur AS mengalami kontraksi selama dua bulan berturut-turut di bulan Desember.
“Sementara Bank of Japan berencana untuk menaikkan prakiraan inflasinya,” ujar Ibrahim dalam risetnya, Kamis (5/1/2023).
Baca Juga
BoJ berencana untuk menaikkan perkiraan inflasi inti dalam proyeksi triwulan yang jatuh tempo bulan ini. Meski demikian, BoJ belum berencana untuk meningkatkan suku bunga.
Adapun pelonggaran kenaikan suku bunga bergantung pada kebijakan moneter AS. Risalah the Fed menunjukkan para pembuat kebijakan AS mendukung perlambatan kenaikan suku bunga dan mempertahankan tingkat suku bunga untuk lebih lama.
Dari dalam negeri, pelaku pasar tengah memantau situasi politik seiring adanya isu reshuffle kabinet yang akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo. Salah satu penyebabnya adalah partai NasDem yang mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024.
Deklarasi tersebut membuat para partai koalisi khususnya PDI-Perjuangan menganggap NasDem melakukan manuver politik yang kurang etis. Hal ini karena Jokowi masih berkutat dengan kondisi perekonomian global yang bermasalah akibat perang Rusia-Ukraina.
“Pelaku pasar berharap gonjang - ganjing memanasnya perpolitikan tersebut segera diselesaikan dengan mereshuffle menteri-menteri yang diusung oleh partai nasdem. Karena hal tersebut akan berpengaruh terhadap kondisi perpolitikan dalam negeri yang berimbas terhadap pemulihan perekonomian Indonesia,” jelas Ibrahim.
Ibrahim memproyeksikan rupiah dibuka fluktuatif pada perdagangan hari ini. Namun, berpotensi ditutup melemah pada rentang Rp15.600—Rp15.670.