Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketua OJK Tegaskan Kredibilitas dan Integritas Pasar Modal Harus Ditingkatkan

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar meminta Bursa Efek Indonesia selaku operator pasar modal untuk meningkatkan integritas.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHS) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHS) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar meminta Bursa Efek Indonesia selaku operator pasar modal untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, dan kredibilitas.

Dia menuturkan kapitalisasi pasar tertinggi IHSG mencapai angka Rp9.500 triliun atau US$600 miliar dolar AS. Artinya, 50 persen terhadap PDB Indonesia. Lalu, terdapat 59 pencatatan saham baru IPO pada 2022. Sementara itu, jumlah investor pasar modal meningkat mencapai 10,3 juta, yang artinya 10 kali lipat atau 1000 persen, meningkat dalam 5 tahun terakhir sejak 2017.

"Ke depan ini, satu hal yang akan harus kita prioritaskan yaitu peningkatan integritas, akuntabilitas, kredibilitas, karena dengan begitu maka kita akan mampu mengisi gelas yang kosong. Masih luas sekali dari populasi Indonesia, yang memang sudah mencapai 10,3 juta namun sebenarnya baru 4 persen dari populasi nasional," kata dia di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/1/2023). 

Menurutnya Indonesia patut bersyukur di tengah gejolak dan ketidakpastian Eropa sebab kinerja perekonomian Indonesia tercermin pada kinerja pasar modal Indonesia. "Pasar modal Indonesia cenderung menunjukkan kinerja yang sangat positif, bahkan terbaik, dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara dan Asia secara umum," tuturnya.

Mahendra menjelaskan hal tersebut tercermin dari kinerja IHSG yang ditutup meningkat 4 persen dibandingkan dengan tahun 2021. Dia menyebut, aktivitas perdagangan tahun 2022 juga mengalami kenaikan signifikan. Bahkan, lanjut Mahendra, frekuensi transaksi harian di OJK mencapai 1,31 juta kali, yang merupakan terbesar di Asia Tenggara.

Dia pun menambahkan kondisi pasar eropa ditutup dengan brutal di akhir 2022. "Jauh berbeda dengan suasana yang kita alami pada saat tiga hari lalu kami menutup Bursa Efek Indonesia, sementara pasar Eropa turun disebabkan oleh kondisi yang brutal akibat perang di Ukraina, inflasi yang tinggi, dan kebijakan moneter yang ketat," ujar Mahendra

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper