Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kalender Bursa 2023, Cek Hari Libur dan Perdagangan Saham

Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan jadwal libur bursa 2023, dengan 242 hari aktif perdagangan bursa.
Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan jadwal libur bursa 2023, dengan 242 hari aktif perdagangan bursa. Bisnis/Dedi Gunawan
Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan jadwal libur bursa 2023, dengan 242 hari aktif perdagangan bursa. Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Perdagangan di pasar modal pada 2022 tinggal menghitung hari. Bursa Efek Indonesia (BEI) pun sudah mengumumkan jadwal libur bursa 2023, dengan 242 hari aktif perdagangan bursa.

Kalender Bursa merujuk keputusan bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tanggal 11 Oktober 2022 No. 1066 Tahun 2022, No. 3 Tahun 2022 dan No. 3 Tahun 2022 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama tahun 2023.

Berdasarkan hal tersebut PT Bursa Efek Indonesia menetapkan Kalender Libur Bursa Tahun 2023 yaitu jadwal yang menerangkan waktu (hari dan tanggal) peniadaan kegiatan pelaksanaan perdagangan dan penyelesaian transaksi efek di Bursa.

Pada pengumuman No. Peng-00252/BEI.POP/10-2022 yang diterima Bisnis terdapat 242 hari efektif bursa.

“Perubahan Kalender Libur Bursa Tahun 2023 dapat ditetapkan kemudian apabila terjadi perubahan kegiatan kliring pada kalender operasional Bank Indonesia atau adanya pengumuman pemerintah mengenai perubahan hari libur nasional dan cuti bersama tahun 2023,” seperti dikutip dari pengumuman resmi BEI.

Mengenai jadwal libur tersebut, berikut detailnya.

Kalender Bursa 2023, Cek Hari Libur dan Perdagangan Saham

Pada Februari, Oktober, dan November 2023 tidak ada hari libur kecuali Sabtu-Minggu.

Senin, 23 Januari 2023 cuti bersama tahun baru Imlek 2574 Kongzili. Lalu, Rabu, Maret 2023 Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1945, dan Kamis, 23 Maret 2023 cuti bersama Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1945. Selanjutnya, pada Jumat, 7 April 2023 Wafat Isa Al Masih.

Pada April terdapat 2 hari libur yaitu Jumat, 21 April 2023 dan Rabu, 26 April 2023 cuti bersama Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriah. Kemudian 1 Mei 2023 hari buruh Internasional. Selanjutnya, Kamis, 18 Mei 2023 kenaikan Isa Al Masih dan 1 Juni 2023 hari lahir Pancasila.

Kemudian, Jumat, 2 Juni 2023 cuti bersama Hari Raya Waisak 2567 BE, dan Kamis, 29 Juni 2023 Hari Raya Iduladha 1444 Hijriah. Pada Rabu, 19 Juli 2023 tahun baru Islam 1445 Hijriah. Berikutnya, pada Kamis, 17 Agustus 2023 hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Pada Kamis, 28 September 2023 Maulid Nabi Muhammad SAW. Pada Senin, 25 Desember 2023 Hari Raya Natal, dan Selasa, 26 Desember 2023 cuti bersama Hari Raya Natal.

Tahun Baru 2023 Masehi (1 Januari 2023), Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili (22 Januari 2023), Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW (18 Februari 2023), Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah (22 April 2023), Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah (23 April 2023) dan Hari Raya Waisak 2567 BE (4 Juni 2023) tidak dimasukkan ke dalam daftar kalender libur bursa di atas karena jatuh pada hari Sabtu dan Minggu.

Sementara itu, BEI menargetkan pertumbuhan jumlah investor pasar modal sebesar 30 hingga 35 persen pada 2023.

Kepala Divisi Riset BEI Verdi Ikhwan mengaku pihaknya telah melakukan sosialisasi serta optimis dalam penambahan jumlah investor pasa modal.

"Tahun depan bursa menargetkan pertumbuhan sekitar 30-35 persen dari jumlah yang ada di akhir tahun 2022," katanya dalam acara Edukasi Wartawan Pasar Modal Market Outlook 2023, Rabu (21/12/2022).

Berdasarkan data riset BEI, tercatat per November 2022, jumlah investor mencapai 10,15 juta dengan total investor instrumen saham sebesar 4,38 juta. Investor Capital marketnaik  9 kali lipat dibandingkan 2017 serta peningkatan ekuitas investor 7 kali lipat dibandingkan 2017.

Lebih lanjut Verdi mengatakan jika angka 4 juta investor instrumen saham masih relatif kecil jika dibandingkan dengan populasi penduduk.

"Jika dibandingkan dengan negara lain, angka investor saham RI masih cenderung rendah," lanjutnya.

Indonesia berada di urutan pertama yang memiliki jumlah investor saham terbesar se-ASEAN. Namun, berdasarkan persentase jumlah investor terhadap total penduduk, Indonesia masih di bawah Thailand, Malaysia, dan Singapura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper