Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan sebanyak Rp96,9 triliun dana rights issue dari 40 perusahaan berhasil dihimpun hingga 22 Desember 2022. Aksi rights issue ini diprediksi masih menarik dilakukan perusahaan pada 2023.
Presiden Direktur Surya Fajar Sekuritas Steffen Fang mengatakan pendanaan dari sektor ekuitas akan tetap menarik di 2023. Apalagi, lanjut dia, rekor penambahan jumlah emiten yang melakukan IPO cukup tinggi di 2022 dan beberapa emiten juga akan melakukan listing di awal 2023.
"Kami dari SF Sekuritas sedang menjajaki beberapa klien yang perlu right issue di 2023," kata Steffen kepada Bisnis, dikutip Minggu (25/12/2022).
Dia melanjutkan, SF Sekuritas melihat perusahaan yang akan melakukan rights issue bisa berasal dari sektor mana saja. Hal tersebut tergantung dari kebutuhan dan ketertarikan investor terhadap perusahaan tersebut.
Secara keseluruhan, lanjut Steffen, pendanaan melalui sisi equity bisa dilakukan, baik untuk perusahaan yang akan melakukan IPO, atau untuk emiten yang akan melakukan rights issue atau secondary placement di tahun 2023.
Sebelumnya, Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan jumlah perusahaan tercatat yang melakukan right issue didominasi oleh sektor finansial dengan 21 perusahaan tercatat, kemudian sektor barang baku dengan 5 perusahaan tercatat, dan infrastruktur dengan 4 perusahaan tercatat.
Baca Juga
"Pada tahun 2021, ada 39 perusahaan tercatat yang telah melakukan right issue. Dibandingkan tahun 2021, jumlah perusahaan yang melakukan right issue pada tahun 2022 cenderung stabil," kata Nyoman, Kamis (22/12/2022).
Selain 40 emiten tersebut, Nyoman mengatakan saat ini terdapat 27 perusahaan tercatat yang berada pada pipeline right issue, dengan perkiraan dana yang akan diperoleh sebesar Rp16,3 triliun.