Bisnis.com, JAKARTA — Axiata Investments (Indonesia) Sdn Bhd (AII) tercatat telah mengeksekusi seluruh haknya atas penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue yang digelar PT XL Axiata Tbk. (EXCL).
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah saham EXCL yang dikempit Axiata Investments per 20 Desember 2022 berjumlah 8.037.176.856 saham atau setara 65,86 persen. Jumlah saham itu bertambah 1.477.929.593 dari posisi sehari sebelumnya yakni 6.559.247.263 saham.
XL Axiata memulai rights issue pada 20 Desember 2022 dengan menawarkan 2.403.755.889 (2,40 miliar) saham baru atau sebesar 18,31 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh EXCL setelah HMETD III.
Saham ditawarkan dengan nilai nominal Rp100 setiap saham dan harga pelaksanaan Rp2.080 per saham. Dengan demikian, dana yang dihimpun EXCL dari aksi korporasi ini mencapai Rp4,99 triliun.
Manajemen EXCL sebelumnya menjelaskan bahwa setiap pemegang 25.000 saham lama pada 16 Desember 2022 mempunyai 5.633 hak memesan efek terlebih dahulu, dengan setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 saham baru yang harus dibayar penuh saat pelaksanaan rights issue.
EXCL menyebut, jika rights issue tidak sepenuhnya diambil oleh pemegang rights issue porsi publik, maka sisanya akan dialokasikan ke pemegang saham perseroan lainnya. Jika masih terdapat sisa saham baru, maka Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd. (AII) yang berperan sebagai pembeli siaga wajib membeli seluruh sisa saham baru tersebut.
Baca Juga
AII tercatat memiliki sejumlah 6,559 miliar saham di EXCL, yang mewakili 61,16 persen dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam EXCL sebelum rights issue.
AII akan melaksanakan seluruh rights issue yang dimilikinya, dengan jumlah sebesar Rp3,074 triliun atau 1.477.929.593 (1,47 miliar) saham. Dalam kapasitasnya sebagai pembeli siaga, AII juga akan membeli sisa saham baru yang tidak diambil bagian dengan jumlah sebanyak-banyaknya Rp1,92 triliun.
Manajemen melanjutkan, pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya dalam rights issue ini, akan mengalami penurunan persentase kepemilikan saham atau dilusi maksimum sebesar 18,31 persen.