Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perkebunan PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) siap melanjutkan ekspansinya pada tahun 2023 dengan membangun sejumlah pabrik kelapa sawit (PKS).
Direktur DSNG Jenti Widjaja mengatakan pihaknya telah menyiapkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp800 miliar untuk tahun depan. Sebagian dari dana tersebut merupakan capex rutin untuk pembangunan dan perawatan infrastruktur di sekitar kawasan produksi perusahaan.
Sementara itu, sebagian dana lainnya disiapkan untuk pembangunan 2 PKS baru di wilayah Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur. Rencananya, masing – masing pabrik tersebut akan memiliki kapasitas produksi sebesar 30 ton per jam.
“Untuk capex per pabriknya kami siapkan sekitar Rp120 miliar - Rp130 miliar,” katanya saat dihubungi, Kamis (22/12/2022).
Jenti mengatakan pembangunan kedua pabrik tersebut rencananya akan dimulai pada kuartal II/2023 dan diperkirakan rampung pada tahun 2025.
Adapun, DSNG belum dapat memberi rincian terkait target kinerja keuangan untuk tahun 2023. Sementara, dari sisi operasional DSNG membidik pertumbuhan produksi CPO sebesar 10 persen dibandingkan dengan tahun 2022.
Baca Juga
Jenti memaparkan DSNG akan lebih menitikberatkan pada perbaikan kinerja produksi Tandan Buah Segar (TBS) dan CPO. Sepanjang tahun 2021 hingga semester I/2022 lalu, area terbesar perkebunan perusahaan di Kalimantan Timur mengalami penurunan produksi tajam akibat siklus cuaca El Nino akhir tahun 2019 lalu.
Jenti melanjutkan sejak kuartal III/2022 lalu, kondisi tersebut telah berangsur normal dan berimbas positif pada kenaikan produksi TBS dan CPO perusahaan.
“Kami akan terus mengupayakan kinerja kebun kembali optimal,” imbuhnya.
Berdasarkan informasi pada laman resmi DSNG produksi TBS perseroan di kuartal III/2022 mencapai 1,55 juta ton. Jumlah tersebut lebih tinggi 5,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 1,47 juta ton.
Sementara itu, produksi CPO DSNG naik sebesar 5 persen menjadi 441.048 ton dibandingkan kuartal III tahun lalu sebesar 419.871 ton.