Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target Pasar Kalangan Menegah Atas, Pakuwon (PWON) Tak Rasakan Dampak Perpanjangan DP 0 Persen

Target pasar dari PWON adalah kalangan menengah atas sehingga perpanjangan DP 0 persen tidak berdampak besar.
Gandaria City, salah satu proyek andalan PT Pakuwon Jati Tbk di Jakarta. Proyek ini merupakan proyek mixed use yang terdiri dari pusat perbelanjaan, hotel, dan apartemen./pakuwonjati.com
Gandaria City, salah satu proyek andalan PT Pakuwon Jati Tbk di Jakarta. Proyek ini merupakan proyek mixed use yang terdiri dari pusat perbelanjaan, hotel, dan apartemen./pakuwonjati.com

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) tidak merasakan dampak besar dengan adanya perpanjangan pelonggaran down payment atau DP Nol Persen untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) hingga 31 Desember 2023.

Direktur Pakuwon Ivy Wong mengatakan saat ini 70 persen dari total pembeli rumah PWON menggunakan skema KPR. Adapun target pasar dari PWON adalah kalangan menengah atas sehingga pelonggaran rasio loan to value (LTV) dan financing to value (FTV) untuk KPR dan pembiayaan properti tidak berdampak besar.

Ivy mengatakan PWON masih meminta DP kepada seluruh pelanggan dengan nominal 5 persen untuk properti dengan nilai dibawah Rp1 miliar. Sementara untuk harga diatas itu, standar DP daripada PWON berkisar 10 persen sampai 20 persen dari harga produk.

“Jadi kebijakan LTV tidak akan ada impact besar untuk kami,” ujar Ivy kepada Bisnis, Rabu (21/12/2022).

PWON sendiri membagi fokusnya pada proyek-proyek di beberapa kota dengan harga yang disesuaikan dengan keperluan lokasi proyek. Hal ini membuat PWON dapat memperoleh pendapatan dari masing-masing proyek yang ada.

Sebagai contoh, proyek landed house dipersiapkan dan dijual sekitar 20 hektar sampai 25 hektar per tahun dalam beberapa kluster. Sementara untuk proyek apartemen PWON masih bisa mempertahankan harga dan tetap diminati masyarakat.

PWON juga berupaya untuk melakukan pengembangan di luar wilayah Jakarta, Bekasi, Jogja, Solo, dan Surabaya. PWON optimistis ada kesempatan untuk melakukan perluasan di luar Jawa seperti Sumatera maupun Sulawesi.

Senada, CEO Indonesia Property Watch (IPW), Ali Tranghanda, menilai kebijakan DP 0 persen tersebut hanya dapat diserap oleh segmen menengah dan menengah ke bawah. Sementara itu, daya beli dua segmen tersebut belum pulih.

"DP 0 persen itu sebetulnya pengaruhnya ke sektor menengah bawah, kalau menengah atas dia gak peduli DP berapa. Tapi menengah bawah, pasar ini belum pulih, jadi dampaknya belum terlalu signifikan. Kalau pasarnya pulih, segmen menengah ini sangat butuh itu,"kata Ali saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (19/12/2022).

Di sisi lain, perpanjangan DP Nol Persen dilakukan untuk mendorong penyaluran kredit perbankan melalui Kredit Pemilikan Rumah. Apalagi, KPR masih menjadi skema pembiayaan yang diminati untuk berbagai jenis hunian.

Berdasarkan data Tren Perumahan Jabodebek-Banten Q3 2022 yang dirilis IPW, ada 96,89 persen konsumen yang membeli rumah tipe kecil menggunakan KPR. Pada rumah tipe menengah, sebanyak 90,14 persen konsumen menggunakan KPR, sedangkan untuk rumah tipe besar hanya 81,09 persen konsumen yang membeli rumah dengan KPR.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper