Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masa Depan Reksa Dana ESG di Indonesia Cerah, Ini Sebabnya

Kesadaran pelaku pasar terhadap produk reksa dana berbasis ESG di Indonesia semakin besar. Hal ini seiring dengan sadarnya masyarakat akan isu lingkungan.
Warga mengakses informasi tentang reksa dana di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga mengakses informasi tentang reksa dana di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Produk reksa dana berbasis Environmental, Social, & Governance (ESG) diprediksi akan semakin diminati seiring dengan meningkatnya kesadaran perusahaan dan juga investor terhadap isu – isu keberlanjutan lingkungan serta sosial ekonomi.

Direktur PT Insight Investments Management Ria M. Warganda meyakini reksa dana berbasis prinsip ESG akan terus berkembang di Indonesia. Hal ini seiring dengan pertumbuhan minat investor baik institusional maupun perorangan.

Ria memaparkan perusahaan – perusahaan asing yang berada di Indonesia kerap mencari instrumen investasi berbasis ESG untuk menaruh dananya. Menurutnya, perusahaan tersebut kini tidak hanya memperhatikan profitabilitas keuangan, tetapi juga tanggung jawab sosial terhadap keberlanjutan lingkungan.

“Mereka ini sudah tidak cuma memikirkan profit, karena dalam peraturan internal perusahaan juga ada arahan untuk memperhatikan isu – isu ini,” jelasnya dalam diskusi Investasi Reksa Dana Peduli Sosial & Lingkungan, Kamis (15/12/2022).

Dari sisi perorangan, kesadaran investor Indonesia terhadap isu – isu keberlanjutan lingkungan, tata kelola, dan sosial semakin tinggi. Hal tersebut seiring dengan tingginya porsi investor muda pada instrumen reksa dana.

Ria melanjutkan, para investor muda tersebut pun ikut mencari produk – produk dengan prinsip ESG. Mereka mengkombinasikan strategi investasi dengan isu – isu terkait dengan ESG.

Senada, Direktur Keuangan dan Administrasi Yayasan Keanekaragaman Hayati (KEHATI) Indra Gunawan Dian Putra mengatakan kesadaran investor Indonesia terhadap produk – produk investasi berbasis ESG semakin besar.

Meski demikian, nilai investasi pada instrumen berbasis ESG di Indonesia masih kalah jauh dibandingkan dengan wilayah lain di dunia.

“Kita sudah mulai berkembang, tetapi memang belum catch up dengan dunia secara keseluruhan,” imbuhnya.

Guna meningkatkan nilai tersebut, KEHATI bekerja sama dengan pemangku kepentingan terkait untuk memberikan edukasi dan literasi terkait produk – produk investasi berbasis ESG serta keuntungannya.

Pendekatan tersebut dilakukan baik kepada perusahaan maupun para investor. Menurut Indra semakin banyak perusahaan yang memenuhi kriteria ESG, maka jumlah produk investasi dengan prinsip keberlanjutan juga akan turut bertambah.

“Jika perusahaan sudah memenuhi ESG dan produk – produk investasi semakin banyak, maka awareness investor pun juga akan meningkat,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper