Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Perlahan Tapi Pasti, Produk Reksa Dana Berbasis ESG Semakin Diminati

Reksa dana berbasis ESG adalah sebesar Rp2,15 triliun hingga 30 November 2022. Jumlah tersebut tumbuh 2,97 persen dibandingkan tahun lalu.
Lorenzo Anugrah Mahardhika
Lorenzo Anugrah Mahardhika - Bisnis.com 15 Desember 2022  |  17:10 WIB
Perlahan Tapi Pasti, Produk Reksa Dana Berbasis ESG Semakin Diminati
Warga mengakses informasi tentang reksa dana di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis - Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Minat investor terhadap produk reksa dana berbasis prinsip Environmental, Social, & Governance (ESG) menunjukkan pertumbuhan sepanjang tahun 2022.

Research & Consulting Manager PT Infovesta Utama Nicodimus Anggi Kristiantoro memaparkan perkembangan industri reksa dana berbasis ESG menujukkan perkembangan dari tahun ke tahun. Hal tersebut tercermin dari peningkatan dana kelolaan reksadana berbasis ESG.

Data Infovesta Utama mencatat jumlah dana kelolaan reksa dana berbasis ESG adalah sebesar Rp2,15 triliun hingga 30 November 2022. Jumlah tersebut tumbuh 2,97 persen bila dibandingkan dengan jumlah pada akhir Desember tahun lalu sebanyak Rp2,09 triliun.

Pertumbuhan minat instrumen ini juga terlihat dari jumlah produk yang beredar. Hingga akhir November 2022 terdapat 21 produk reksa dana berbasis ESG, mulai dari saham, pasar uang, indeks, hingga Exchange Traded Funds (ETF).

Sementara, pada akhir Desember 2021 lalu terdapat 14 produk reksa dana berbasis prinsip ESG.

"Tak hanya dari sisi permintaan, kenaikan pasokan produknya pun perlahan tapi pasti semakin banyak yang ditawarkan ke investor," katanya saat dihubungi pada Kamis (15/12/2022).

Menurutnya, keunggulan instrumen reksa dana berbasis ESG pada umumnya akan mengikuti acuan atau benchmarknya baik kumpulan saham-saham ESG ataupun kumpulan indeks-indeks ESG yang dikeluarkan Bursa Efek Indonesia (BEI).

Selain itu, saham - saham yang termasuk pada kategori ESG biasanya juga menjadi anggota indeks IDX30 dan IDX45. Sehingga, kinerja produk reksa dana ESG umumnya cukup optimal.

Ke depannya, Nico mengatakan prospek pertumbuhan reksa dana ESG masih akan positif. Hal ini seiring dengan meningkatnya kesadaran investor terhadap isu-isu keberlanjutan, sosial ekonomi, dan lainnya.

"Menurut kami isu ESG akan menjadi topik panas pada tahun depan. Investor akan semakin mencermati perusahaan-perusahaan yang memenuhi kriteria ESG," jelasnya.

Semakin banyak perusahaan yang memenuhi kriteria ESG, maka pilihan investor untuk instrumen reksa dana berbasis ESG juga akan semakin banyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

ESG reksa dana infovesta utama Exchange Traded Funds
Editor : Ibad Durrohman

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top