Bisnis.com, JAKARTA – Pasar uang menjadi instrumen reksa dana dengan return tertinggi sepanjang tahun ini memasuki pertengahan Desember.
Berdasarkan laporan Infovesta Utama pada Rabu (14/12/2022), kinerja reksa dana pasar uang sepanjang tahun berjalan atau year to date (ytd) adalah sebesar 2,50 persen. Catatan tersebut lebih tinggi dibandingkan reksa dana campuran dengan kinerja 2,24 persen ytd dan reksa dana pendapatan tetap sebesar 1,11 persen.
Sementara itu, reksa dana saham terpantau mencatatkan kinerja negatif sebesar 1,83 persen sepanjang tahun ini.
Direktur & Chief Investment Officer, Fixed Income Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Ezra Nazula menjelaskan tren kenaikan suku bunga pada semester II/2022 menjadi sentimen penopang utama untuk reksa dana pasar uang.
Kenaikan suku bunga mengerek naik imbal hasil reksa dana pasar uang. Sehingga, daya tarik instrumen ini juga menguat ditengah ketidakpastian pasar.
Ezra menjelaskan, investor menggunakan reksa dana pasar uang untuk likuiditas dan alternatif untuk tabungan. Hal ini karena kinerja instrumen yang lebih stabil sehingga menarik untuk investor dengan profil risiko rendah dan awam dalam investasi.
Baca Juga
“Dengan kinerja stabil dan profil risiko rendah, instrumen ini akan terus dicari oleh investor,” katanya saat dihubungi, Rabu (14/12/2022).
Sementara itu, dalam pengelolaan produk reksa dana pasar uangnya, Ezra mengatakan Manulife berinvestasi di instrumen pasar uang yang berkualitas. Pemilihan bank maupun obligasi pasar uang dilakukan melalui analisa yang menyeluruh oleh tim analis, sehingga portofolio produk perusahaan memiliki risk adjusted return yang optimal untuk investor.
Secara terpisah, Direktur Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) Eri Kusnadi menambahkan reksa dana pasar uang akan memberikan potensi return yang lebih besar jika dikelola secara optimal.
“Walau tenor di bawah 1 tahun volatilitasnya rendah, namun tetap ada risiko tersebut. Kedepannya kalau dikelola dengan baik kombinasi porsi obligasi dan deposito, bisa memberikan return yang semakin meningkat,” jelas Eri.
Adapun, Batavia Prosperindo selalu memastikan unsur likuiditas dan kualitas kredit dari semua bank deposito dalam pengelolaan produk reksa dana pasar uangnya. Selain itu, Batavia juga mencermati sektor atau industri, peringkat utang, serta aspek keuangan lainnya dalam pemilihan obligasi korporasi.