Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Menanjak, Mungkinkah IHSG Ikut Tersengat?

Wall Street menguat pada perdagangan Selasa pagi WIB ketika investor menunggu data inflasi konsumen AS untuk November dan pengumuman kebijakan The Fed.
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA - Wall Street menguat pada perdagangan Selasa pagi WIB ketika investor menunggu data inflasi konsumen AS untuk November pada Selasa dan pengumuman kebijakan dari The Fed.

Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 1,58 persen menjadi 34.005,04 poin. Indeks S&P 500 bertambah 1,43 persen ke 3.990,56 poin. Indeks Komposit Nasdaq terangkat 1,26 persen menjadi 11.143,74 poin.

Saham Microsoft Corp terdongkrak 2,89 persen menyusul kesepakatan raksasa teknologi itu untuk membeli 4,0 persen saham di London Stock Exchange Group, membantu meningkatkan masing-masing dari tiga indeks utama. Saham Pfizer naik 0,85 persen setelah produsen obat tersebut memberikan perkiraan pendapatan dari vaksin di seluruh portofolionya.

Data inflasi konsumen akan dipantau secara ketat pada Selasa, dan diperkirakan akan menunjukkan harga naik sebesar 7,3 persen pada November secara tahunan, melambat dari kenaikan 7,7 persen pada bulan sebelumnya, sedangkan pembacaan "inti" yang tidak termasuk makanan dan energi diperkirakan akan menunjukkan peningkatan 6,1 persen dari 6,3 persen pada bulan sebelumnya.

"Pasar memperkirakan dalam 6-handle pada IHK besok versus 7,3 persen yang diharapkan, dan jika memiliki 6-handle di atasnya, maka itu akan menjadi alasan yang cukup untuk membuat semua bersemangat, setidaknya untuk jangka pendek,” kata Ken Polcari, mitra pengelola di Kace Capital Advisors dikutip dari Antara.

Laporan inflasi yang lebih dingin dari perkiraan akan membantu mendukung keyakinan bahwa tindakan kebijakan agresif yang diambil oleh The Fed tahun ini untuk memperlambat ekonomi sedang berlangsung. Bank sentral secara luas diperkirakan akan menaikkan 50 basis poin pada Rabu (14/12/2022), yang akan menandai penurunan dari kenaikan 75 basis poin dalam empat pertemuan terakhir.

Kekhawatiran Fed akan membuat kesalahan kebijakan dan memiringkan ekonomi ke dalam resesi telah membebani Wall Street tahun ini, dengan S&P 500 turun sekitar 16 persen dan berada di jalur penurunan tahunan pertama sejak 2018 dan persentase penurunan terbesar sejak 2008.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper