Upgrade Skill bareng Tokopedia dan Tiktok, Cuan Maksimal Lewat Digital

Salah satu pendorong utama pertumbuhan dagang-el di Indonesia adalah faktor kemudahan yang ditawarkan oleh belanja online
Warga mengakses aplikasi Tiktok di Jakarta. Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Warga mengakses aplikasi Tiktok di Jakarta. Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Hingga saat ini, e-commerce (dagang-el) masih menjadi solusi belanja yang praktis dan terjangkau, menduduki peringkat utama sebagai pilihan favorit konsumen. Pasar dagang-el di Indonesia, berdasarkan data dari Mordor Intelligence, diperkirakan mencapai US$81,80 miliar pada 2024. Angka ini diproyeksi mencapai US$168,10 miliar pada 2029.

Salah satu pendorong utama pertumbuhan dagang-el di Indonesia adalah faktor kemudahan yang ditawarkan oleh belanja online. Platform dagang-el terus fokus pada peningkatan pengalaman belanja pelanggan secara keseluruhan dalam rangka memenuhi berbagai kebutuhan, mulai dari barang elektronik hingga pakaian dan bahan makanan. 

Selain itu, penggunaan smartphone yang tinggi dan penetrasi internet yang luas memacu pertumbuhan pasar dagang-el di Indonesia. Penggunaan internet yang terjangkau dan munculnya smartphone memudahkan akses belanja online di negara ini. 

Menurut laporan dari Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia, penetrasi internet di Indonesia telah meningkat dari 78,1% pada 2023 menjadi 79,5% pada 2024. Dengan peningkatan penetrasi internet, penjualan smartphone baru dan terbaru dengan fitur 5G juga akan meningkat.

Update terbaru dari Statista Market Insights menunjukkan bahwa pengguna e-commerce di Indonesia telah mencapai angka yang signifikan. Pada tahun 2022, tercatat ada 178,94 juta pengguna. Jumlah ini meningkat menjadi 196,47 juta pada akhir tahun 2023. Lebih jauh lagi, pada tahun 2027, diperkirakan pengguna e-commerce akan mencapai angka yang mengesankan, yaitu 244,67 juta pengguna. Pertumbuhan ini menandakan potensi besar bagi UMKM untuk meningkatkan jangkauan dan penjualan mereka melalui platform digital.

Peran UMKM sangat vital bagi perekonomian Indonesia. Menurut data terbaru dari Kementerian Koperasi dan UKM, pada tahun 2022, jumlah UMKM mencapai 9,11 juta, yang meliputi 9,09 juta usaha mikro, kecil, dan menengah serta 20 ribu koperasi.

Untuk mendorong peningkatan skill pelaku UMKM, Tokopedia bekerja sama dengan TikTok melalui Shop | Tokopedia, dan Bank Jago, dan berkolaborasi dengan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur, menyelenggarakan pelatihan dengan tema "Selalu Untung Lewat Digital". Sukses dengan sesi sebelumnya di Yogyakarta pada 6 Maret 2024 dan berlanjut ke Semarang pada 8 Mei 2024, pelatihan kali ini akan dihelat di Kota Surabaya. Acara ini akan berlangsung di Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur, pada Rabu, 15 Mei 2024, pukul 08.30 WIB hingga 15.00 WIB.

Pemateri di antaranya Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Timur Andromeda Qomariah, Rahmat Arif Febriyanto dari Tokopedia Seller Education, David Anderson dari Shop | Tokopedia, Mila Widjaja pemilik Saat Senggang dan Triyanto Hidayat dari Bank Jago sebagai spesialis Digital Lending Go To Market.

Seluruh peserta akan mendapatkan wawasan penting tentang strategi penjualan, penggunaan alat digital di Tokopedia dan Shop | Tokopedia melalui aplikasi TikTok, dan keuntungan menggunakan Tokopedia serta Shop | Tokopedia untuk mengembangkan bisnis mereka.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper