Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Potensi Buy on Weakness

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan aksi net sell asing pada emiten berkapitalisasi besar menyebabkan penurunan mencapai 4,3 persen.
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan lalu tertekan aksi net sell asing pada emiten berkapitalisasi besar menyebabkan penurunan mencapai 4,3 persen. Penurunan IHSG yang paling tajam dialami oleh saham sektor teknologi sebesar 9,7 persen disusul sektor industri di 5,7 persen dan sektor transportasi dan logistik sebesar 5,6 persen.

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas Rifqi Satria Dinandra menegaskan penurunan signifikan IHSG pada pekan lalu didominasi oleh net sell asing. Asing melakukan aksi jual bersih pada emiten-emiten berkapitalisasi besar.

Pekan ini, setidaknya terdapat dua sentimen yang menjadi pertimbangan investor dalam memilih saham-saham tersebut, yaitu neraca perdagangan November dan inflasi AS & meeting The Fed.

“Neraca perdagangan November bisa menjadi sentimen positif untuk IHSG seiring dengan tren ekspor yang mengalami kenaikan menjelang akhir tahun. Neraca perdagangan bulan November juga diperkirakan surplus mencapai US$4193 juta atau US$4,19 miliar. Total surplus neraca perdagangan sampai bulan Oktober sudah mencapai US$45,54 miliar,” kataya dalam siaran pers, dikutip Selasa (12/12/2022).

Sementara itu terkait sentimen inflasi AS & meeting The Fed, ia menjelaskan inflasi AS bulan November diperkirakan kembali turun ke level 7,3 persen secara tahunan. Turun dari sebelumnya 7,7 persen yoy. Tren inflasi berpotensi lanjut turun.

"Investor memperkirakan The Fed akan menaikan suku bunga sebesar 50 bps ke level 4,50% pada pertemuan nanti, lebih rendah dari kenaikan-kenaikan sebelumnya sebesar 75 bps. Potensi inflasi AS yang terus turun dan kenaikan suku bunga yang diperkirakan melambat akan menjadi sentimen positif bagi IHSG," tegasnya.

Tertopang sentimen-sentimen tersebut, Indo Premier pun merekomendasikan BOW (Buy on Weakness) dan buy pada saham-saham berikut ini untuk trading dalam sepekan ke depan hingga 16 Desember 2022.

BOW  untuk BBRI (Support 4.750 Resistance 4.910) dan BBNI (Support 9.450 Resistance 9.750).

Sementara itu rekomendasi untuk buy pada INCO (Support 7.100, Resistance 7.550), SMRA (Support 625, Resistance 670), KLBF (Support 2.080, Resistance 2.230) dan INDF (Support 6.850, Resistance 7.075).


Penulis : Artha Adventy
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper