Bisnis.com, JAKARTA - Saham emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) berada dalam tekanan selama sepekan terakhir akibat sentimen pembukaan lock-up. Meski demikian, analis menilai masih terdapat prospek cuan pada saham GOTO.
Saham GOTO tercatat melemah 28,65 persen ke level Rp132 selama sepekan terakhir. Bersama dengan turunnya saham GOTO, kapitalisasi pasar saham GOTO juga ikut turun menjadi Rp156 triliun pada penutupan perdagangan Jumat (2/12/2022).
Analis Samuel Sekuritas Muhammad Farras Farhan menilai GOTO sudah berada di jalur yang benar untuk mencapai profitabilitas. Menurutnya, GOTO telah berhasil meningkatkan take rate pada kuartal III/2022 menjadi 2,84 persen.
"Dalam pandangan kami, GOTO berhasil membukukan take rate yang lebih baik karena GOTO saat ini berfokus pada pengguna dengan gross merchandise value [GMV] yang tinggi dan tidak lagi mengandalkan pengeluaran promosi yang besar," kata Farras dalam risetnya, dikutip Minggu (4/12/2022).
Menurutnya, hal ini akan membantu GOTO untuk mempersiapkan diri tahun depan, ketika pendanaan mungkin akan relatif terbatas karena kemungkinan resesi, dan perusahaan-perusahaan dituntut untuk mandiri.
Samuel Sekuritas memproyeksikan GOTO membukukan margin kontribusi yang positif di kuartal IV/2023, meskipun Gojek yang merupakan bagian dari GOTO, mungkin akan mencapainya pada awal kuartal I/2023.
Baca Juga
Dia melanjutkan, perusahaan teknologi juga perlu mempertimbangkan runway yang mereka miliki. Menurutnya, saat ini runway yang dimiliki GOTO hanya selama 2-3 tahun, lebih singkat daripada emiten teknologi lain seperti PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) yakni 15 tahun.
Samuel Sekuritas merekomendasikan untuk hold saham GOTO dengan target harga (target price/TP) Rp180.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.