Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Energi Sinarmas (DSSA) Dapat Tambahan Fasilitas Pinjaman dari BMRI Rp304 Miliar!

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) mendapatkan tambahan plafon fasilitas pinjaman dari PT Bank Mandiri (BMRI) senilai US$19.500.000 setara Rp304,4 miliar.
Ilustrasi. Karyawan PT DSSP Power Kendari, salah satu anak usaha PT Dian Swastatika Sentosa Tbk di sektor kelistrikan./dssa
Ilustrasi. Karyawan PT DSSP Power Kendari, salah satu anak usaha PT Dian Swastatika Sentosa Tbk di sektor kelistrikan./dssa

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten grup Sinarmas, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) mendapatkan tambahan plafon fasilitas pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) senilai US$19.500.000 setara Rp304,4 miliar (kurs tengah BI Rp15.612).

Sekretaris Perusahaan Dian Swastatika Sentosa Susan Chandra menerangkan dalam keterangannya kepada Bursa Efek Indonesia, Jumat (2/12/2022), penambahan plafon ini disepakati pada Rabu (30/11/2022).

"Perseroan menandatangani perubahan atas perjanjian fasilitas pinjaman dengan Bank Mandiri di antaranya memperluas tujuan penggunaan fasilitas bank garansi perseroan menjadi fasilitas non-cash loan dan kenaikan plafon fasilitas menjadi sebesar US$19.500.000," jelasnya.

Perubahan perjanjian fasilitas ini lanjutnya antara lain guna mendukung kegiatan usaha perseroan dan entitas anak.

Susan juga menerangkan perubahan atas perjanjian fasilitas pinjaman ini dapat menyebabkan rasio utang terhadap ekuitas DSSA meningkat hingga 0,48 persen.

Baru-baru ini DSSA melalui anak usahanya, PT Daya Anugrah Sejati Utama menjajaki bisnis panel surya.

Ekspansi ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman dengan perusahaan asal Tiongkok Trina Solar Co. Ltd. bersama PT Indonesia Power dan PT Agra Surya Investindo.

Berdasarkan keterbukaan informasi, nota tersebut berisi kesepahaman menjajaki peluang kerjasama untuk merencanakan, membangun, membiayai, dan mengoperasikan pabrik sel dan modul fotovoltaik surya dengan kapasitas produksi masing-masing sebesar 1 GWp per tahun dan memasarkan produk sel dan modul fotovoltaik surya di Indonesia.

Penandatanganan kesepakatan ini dilaksanakan pada agenda B20 di Nusa Dua Bali bersamaan dengan perhelatan G20 pada 13 November 2022. Kesepakatan itu juga disaksikan oleh Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Arsjad Rasjid.

Sebagai informasi, DSSA yang mulai masuk bisnis energi baru terbarukan (EBT) ini memiliki 7 tambang batubara yang tersebar di kawasan Sumatera Selatan, Jambi, dan Kalimantan Tengah. DSSA juga memiliki tambang batubara Stanmore di Australia dan tambang emas Ravenswood di negara yang sama.

DSSA juga mengelola 3 unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yakni Sumsel-5, Kalteng-1, dan Kendari-5 dengan total kapasitas 600 megawatt (MW). Emiten energi ini juga memiliki 4 pembangkit listrik captive di Serang, Tangerang, dan Karawang dengan total kapasitas 300 MW.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper