Bisnis.com, JAKARTA - Merosotnya harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dalam 9 hari perdagangan berturut-turut menjadi salah satu faktor penekan bagi sejumlah indeks acuan, termasuk IHSG, LQ45, dan IDX30.
Pada perdagangan Kamis (1/12/2022), saham GOTO melanjutkan tren auto reject bawah sejak 3 hari sebelumnya. Bertepatan dengan hari perdana pembukaan lock-up saham pra-IPO, saham GOTO melorot 10 poin atau 6,62 persen ke level Rp141 pada akhir perdagangan kemarin.
Level itu merupakan rekor terendah GOTO, dan telah terkoreksi 58,28 persen dari harga initial public offering (IPO) Rp338 per saham.
Sejalan dengan penurunan harga saham yang signifikan, kapitalisasi pasar GOTO juga terus tergerus. Saat listing pada 11 April 2022, kapitalisasi pasar GOTO mencapai Rp400,31 triliun, dan tersisa Rp167 triliun pada akhir perdagangan kemarin.
Sebagai salah satu emiten yang memiliki market cap besar, Technical Analyst Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora menilai pergerakan GOTO turut memengaruhi IHSG.
“Hal ini akan menjadi pemberat IHSG apabila harga saham GOTO tertekan,” kata Andhika dihubungi Bisnis, Kamis (1/12/2022).
Baca Juga
Dia menjelaskan, GOTO menjadi saham yang memiliki bobot sekitar 6 persen atau kelima terbesar terhadap IHSG. Bobot GOTO terhadap indeks komposit berada di bawah BBCA, BBRI, TLKM, dan BMRI.
Selain IHSG, saham GOTO juga masuk sebagai konstituen sejumlah indeks acuan lain di BEI, seperti LQ45, IDX30, dan IDX LQ45 Low Carbon Leaders. Sejalan dengan memerahnya saham GOTO dalam 9 hari berturut-turut, IHSG terkoreksi 0,86 persen, LQ45 -1,34 persen, dan IDX30 -1,88 persen pada periode yang sama.
Menurutnya, pergerakan GOTO akan berpengaruh terhadap kinerja indeks acuan ke depannya.
Secara teknikal, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, sejauh ini tekanan jual terhadap saham GOTO masih besar. Menurutnya, terdapat potensi saham GOTO menuju support di level Rp114 yang merupakan Fibonacci cluster.
“Akan menjadi sinyal positif apabila sebelum mencapai level tersebut, harga sudah mulai rebound, artinya membuka harapan untuk mulai membentuk trend reversal,” ujar Ivan.
Binaartha Sekuritas merekomendasikan investor untuk spekulasi beli dengan target terdekat Rp160, dan support Rp114.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.