Bisnis.com, JAKARTA - Lock-up atau penguncian saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) berakhir pada 30 November 2022. Pemegang saham seri A pun bisa menjual saham GOTO di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pemegang saham GOTO terdiri dari dua seri, yakni seri A dan seri B. Berdasarkan prospektus GOTO, terdapat setidaknya 1,1 triliun saham seri A yang bukan merupakan milik pemegang saham dengan hak suara multipel (HSM).
Perinciannya, Garibaldi Thohir, yang juga menjabat sebagai Komisaris Utama GOTO, sebesar 1,05 miliar saham atau 0,09 persen, Goto Peopleverse Fund sebanyak 106,9 miliar saham atau 9,03 persen, dan SVF GT Subco (Singapore) Pte. Ltd. sebanyak 103,1 miliar saham atau 8,71 persen.
Lalu, Taobao China Holding Limited sebanyak 104,7 miliar atau 8,84 persen, pihak dengan kepemilikan kurang dari 5 persen sebesar 745,6 miliar atau 62,96 persen, dan masyarakat sebanyak 40,6 miliar saham atau 3,43 persen.
Dengan periode lock-up saham GOTO berakhir, pemegang saham Seri A GOTO dapat menjual sahamnya ke pasar mulai hari ini, Kamis (1/12/2022).
Apabila seluruh saham Seri A dijumlahkan, tanpa memperhitungkan kepemilikan masyarakat, maka sebanyak 1,06 triliun saham GOTO dapat ditransaksikan saat periode lock-up berakhir.
Baca Juga
Sebelumnya dalam periode lock-up, seluruh pemegang saham Seri A merupakan pihak yang dilarang untuk mengalihkan sebagian atau seluruh kepemilikan sahamnya dalam GOTO, sampai dengan 8 bulan setelah pernyataan pendaftaran menjadi efektif.
Hal tersebut berlaku jika nilai buku per saham yang mereka miliki berdasarkan laporan keuangan terakhir lebih rendah dibandingkan harga penawaran umum perdana sebagaimana diatur dalam pasal 6 ayat (2) POJK No. 22/2021.
Direktur Utama GOTO Andre Soelistyo mengatakan setelah 8 bulan penguncian setelah IPO, pemegang saham pra-IPO GOTO akan dapat memperdagangkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal Desember.
"Sebagai perusahaan tercatat, kami percaya secara alami akan ada beberapa perubahan dalam pemegang saham, dan kami sedang menjajaki opsi untuk mendukung pemegang saham yang akan menjual sahamnya, serta membawa pemodal institusional jangka panjang baru ke dalam tabel kapitalisasi kami," ujar Andre dalam earnings calls GOTO, dikutip Selasa (22/11/2022).
Dia menjelaskan, opsi yang sedang dijajaki GOTO ini mencakup penawaran sekunder, untuk membantu pemegang saham pra-IPO menjual sahamnya kepada investor secara terkoordinasi.
Menurutnya, setiap transaksi akan bergantung pada kondisi pasar dan ekonomi makro, di samping faktor-faktor lainnya.
"Pada tahap ini, tidak ada jaminan bahwa suatu transaksi akan terjadi," ucapnya.
Adapun pemegang saham Seri B GOTO adalah pemegang saham yang memiliki hak suara multipel. Dalam prospektusnya, pemegang saham Seri B GOTO adalah Andre Soelistyo, Kevin Bryan Aluwi, William Tanuwijaya, Melissa Siska Juminto, dan PT Saham Anak Bangsa.