Bisnis.com, JAKARTA - Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) melaporkan hasil penawaran sekunder atau secondary offering terkoordinasi atas saham GOTO yang dimiliki investor saham pra-IPO tidak dilanjutkan jelang berakhirnya lock up.
Corporate Secretary GOTO RA Koesoemohadiani mengatakan pemegang saham pra-IPO yang mempertimbangkan rencana transaksi tersebut, memutuskan tidak melanjutkan rencana secondary offering.
"Pemegang saham pra-IPO yang mempertimbangkan rencana transaksi tersebut, saat ini telah memutuskan untuk tidak melanjutkan rencana penawaran sekunder terkoordinasi," kata Koesoemohadiani dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (30/11/2022).
GOTO melanjutkan, sebagaimana diungkapkan dalam prospektus, periode larangan pengalihan saham atau lock-up atas saham Seri A yang dimiliki para pemegang saham pra-IPO selama 8 bulan sejak tanggal efektif penawaran umum perdana berakhir pada tanggal 30 November 2022.
Dengan demikian, terhitung sejak tanggal 1 Desember 2022, seluruh saham seri A di luar saham treasuri, yang telah dikeluarkan oleh GOTO sejumlah 1,12 triliun (1.123.527.533.886) saham seri A, akan dapat diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia mewakili sekitar 95 persen dari total modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh.
Free float publik GOTO adalah sebesar sekitar 64 persen dari seluruh saham yang merupakan total saham modal dasar, ditempatkan, dan disetor penuh GOTO.
Baca Juga
Free float publik tersebut termasuk di dalamnya saham seri A yang dimiliki oleh pemegang saham kurang dari 5 persen dari seluruh saham GOTO.
Termasuk juga seluruh saham yang bukan dimiliki oleh anggota dewan komisaris atau direksi perseroan, seluruh saham yang bukan dimiliki oleh pemegang saham dengan hak suara multipel dan afiliasi dari GOTO, saham yang bukan bagian dari saham treasuri hasil pembelian kembali oleh GOTO, dan saham yang akan dikonversi menjadi saham scripless.