Bisnis.com, JAKARTA - Emiten petrokimia PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) memproyeksi industri petrokimia masih dapat mencatatkan pertumbuhan meskipun terjadi perlambatan ekonomi.
Chief Financial Officer Chandra Asri Petrochemical Andre Khor mengatakan masih terdapat diskusi mengenai faktor makro ekonomi untuk tahun depan.
"Tetapi, fokus kami tetap pada operational excellence, menyumbang dan berkontribusi untuk memenuhi perekonomian nasional. Kami juga tetap mempertahankan balance sheet kami dengan kekuatan finansial dan liquidity pool yang lebih dari US$2 miliar," kata Andre dalam paparan publik Chandra Asri, Rabu (30/11/2022).
Dia melanjutkan Chandra Asri memiliki keunggulan karena melayani pasar di Indonesia yang masih banyak melakukan impor, dibandingkan pemain petrokimia lainnya.
Andre optimistis ke depan dengan adanya perang Ukraina, zero covid policy di China, dan suku bunga yang naik, Chandra Asri akan tetap mempertahankan keunggulan operasionalnya.
Sementara itu, Corporate Secretary Chandra Asri Suryandi menuturkan pihaknya tidak mengetahui kapan situasi geopolitik yang memanas di dunia akan selesai. Selain itu, zero covid policy di China membuat permintaan menurun yang berakibat ke margin yang tertekan.
Baca Juga
Kondisi tersebut menurutnya tidak hanya menimpa Chandra Asri, tetapi juga industri petrokimia di tingkat regional dan global.
"Saya ingin tekankan lagi mengenai industri ataupun profil dari pasar Chandra Asri, kami fokus pada pasar dalam negeri. Karena pasar dalam negeri itu, dengan produk dari Chandra Asri ini kita masih harus impor," ujar dia.
Suryandi berharap produksi petrokimia dalam negeri tidak sampai terganggu, sehingga pasokan petrokimia masih bisa berjalan untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri.