Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan layanan teknologi informasi PT Venteny Fortuna Internasional Tbk. mengincar dana sebanyak-banyaknya Rp422,9 miliar dari penawaran umum saham perdana (initial public offering/ IPO) di Bursa Efek Indonesia.
Dikutip dari prospektus yang diterbitkan di Bisnis Indonesia edisi Senin (21/11/2022), perusahaan rencananya melego sahamnya kepada publik pada 14 Desember 2022. Sementara itu, masa penawaran awal dilaksanakan pada Senin (21/11) sampai Selasa (29/11).
Pada aksi tersebut, perusahaan memperkirakan harga penawaran Rp350 hingga Rp450 per saham dengan total 939,78 juta saham atau 15 persen dari modal ditempatkan perseroan.
Dari dana IPO, perusahaan akan menggunakannya untuk pinjaman kepada entitas anak yakni PT Venteny Matahari Indonesia yakni perusahaan teknologi finansial. Dana tersebut memiliki porsi 42 persen dari dana IPO yakni Rp177,62 miliar.
Setelah dana dikembalikan, 30 persen di antaranya digunakan untuk pengembangan aplikasi super Venteny yang bergerak pada solusi manajemen sumber daya manusia. Lalu, dana juga digunakan untuk pengembangan bisnis dan ekspansi di luar Pulau Jawa.
Sisanya, perusahaan akan menggunakan dana untuk modal kerja dan pemasaran sehingga bisa mendorong aktivitas penguatan penjenamaan.
Baca Juga
Perusahaan yang didirikan di Filipina itu tercatat memiliki total aset Rp354,52 miliar pada 30 Juni 2022 dengan Rp325,1 miliar di antaranya merupakan aset lancar.
Dalam aksi korporasi ini, perusahaan menunjuk BRI Danareksa Sekuritas, Surya Fajar Sekuritas dan Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
PROFIL VENTENY
Mengutip keterangan di web resminya, Venteny Fortuna International adalah perusahaan yang menciptakan inovasi teknologi untuk memenuhi kebutuhan karyawan melalui peningkatan employee happiness dan employee engagement. Inovasi ini hadir untuk mendukung percepatan kinerja dan bisnis dari perusahaan-perusahaan di Indonesia.
Venteny membangun sebuah ekosistem employee super-app melalui kerjasama dengan pihak ketiga untuk menyelenggarakan beberapa layanannya, seperti Program Teknologi Keuangan (V-Nancial), Program Asuransi Berbasis Teknologi (VENTENY Insurance & Protection Program) atau “VIP”, Program Keuntungan Karyawan (V-Merchant), dan Program Pendidikan Berbasis Teknologi (V-Academy).
Kini, pengguna dapat menikmati kemudahan transaksi layanan Venteny dengan menggunakan e-wallet yang terintegrasi di dalam aplikasi Venteny. Fitur e-wallet ini didukung oleh sistem QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).
Saat ini, Venteny juga sudah beroperasi di 3 negara, yaitu Filipina, Singapura, dan Indonesia, dengan lebih dari 200.000 pengguna di Filipina dan lebih dari 250.000 pengguna di Indonesia. Aplikasi VENTENY juga sudah tersedia di Google Play Store dan App Store.
Sementara itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat terdapat 42 perusahaan yang berada dalam antrean atau pipeline IPO dengan estimasi total dana yang dikumpulkan yakni Rp46,9 triliun.
“Dari 42 perusahaan yang berada dalam pipeline pencatatan saham, ada sekitar 35 persen yang merencanakan pencatatan di tahun 2023. Sedangkan sisanya berencana melakukan pencatatan di tahun 2022,” kata Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna, Rabu (16/11).