Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan terdapat 42 perusahaan yang berada dalam antrean atau pipeline penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) per 16 November 2022. Sekitar 35 persen di antaranya atau 15 perusahaan berencana melantai pada 2023.
“Dari 42 perusahaan yang berada dalam pipeline pencatatan saham, ada sekitar 35 persen yang merencanakan pencatatan di tahun 2023. Sedangkan sisanya berencana melakukan pencatatan di tahun 2022,” kata Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna, Rabu (16/11/2022).
Nyoman menjelaskan dana yang dihimpun dari IPO 42 perusahaan dalam pipeline diestimasi mencapai Rp46,9 triliun. Perusahaan dari sektor konsumer cyclical dan teknologi menjadi yang paling banyak bersiap melantai di Bursa.
Jika diperinci terdapat 1 perusahaan dari sektor basic materials, 4 perusahaan dari sektor industri, 4 Perusahaan dari sektor transportasi dan logistik, 2 perusahaan sektor konsumer non cyclical, dan 7 perusahaan sektor konsumer cyclical.
Selanjutnya, terdapat 6 perusahaan sektor teknologi, 4 perusahaan sektor healthcare, 5 perusahaan sektor energi, 2 perusahaan sektor finansial, 4 perusahaan sektor properti dan real estate, serta 3 perusahaan sektor infrastruktur.
Head of Investment Banking Mirae Asset Sekuritas Mukti Wibowo Kamihadi mengatakan peluang penggalangan dana melalui IPO masih cukup besar, terutama untuk perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor yang menarik.
Baca Juga
“Perusahaan-perusahaan yang bergerak di industri yang menarik bagi investor dan memiliki prospek pertumbuhan ke depan yang baik cukup menjanjikan,” katanya, Rabu (16/11/2022).
Adapun sektor-sektor yang masih menarik pada 2023 menurutnya mencakup sektor konsumer, healthcare, dan peritel. Dia juga menyebutkan sektor energi baru terbarukan berpeluang menggaet minat investor.