Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah pada perdagangan hari ini, Kamis (17/11/2022), menjelang pengumuman keputusan suku bunga acuan Bank Indonesia.
Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.08 WIB, IHSG berada di posisi 6.991,89 atau turun 0,32 persen. IHSG sempat bergerak di rentang 6.978-7.014 sesaat setelah pembukaan.
Tercatat, 160 saham menguat, 201 saham melemah, dan 202 saham bergerak stagnan. Kapitalisasi pasar terpantau turun menjadi Rp9.389,54 triliun.
Saham PT Bintang Oto Global Tbk. (BOGA) terpantau menjadi saham yang paling aktif diperdagangkan, yakni senilai Rp112,7 miliar. Saham BOGA tercatat turun 1,15 persen ke level 1.285.
Saham lain yang terpantau paling aktif diperdagangkan adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) senilai Rp47,9 miliar dengan saham yang dibuka turun 1 persen, dan PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) senilai Rp41,4 miliar dengan saham yang diperdagangkan turun 1,7.
Adapun saham PT Millennium Phramacon International Tbk. (SDPC), PT Wulandari Bangun Laksana Tbk. (BSBK), dan PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk. (BIMA) dibuka paling anjlok pagi ini.
Baca Juga
Saham SDPC dibuka turun 6,98 persen ke level Rp160 per saham. Begitu juga dengan saham BSBK yang turun 6,78 persen ke level Rp220 per saham. Sementara itu saham BIMA turun 6,45 persen ke level Rp174 per saham.
Saat IHSG melemah, saham duo emiten tekstil yakni TRIS dan PBRX masing-masing tercatat melejit 18,27 persen dan 13,56 persen hingga 09.30 WIB.
Sebelumnya, Tim Riset Phintraco Sekuritas memperkirakan saham-saham bank mungkin masih menjadi laggards di awal perdagangan, menjelang rilis hasil RDG BI (17/11/2022) yang diperkirakan kembali menaikan suku bunga acuan sebesar 50 bps.
Kebijakan ini dinilai sebagai salah satu upaya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah yang kembali melemah ke Rp15.600 per dolar AS di Rabu (16/11/2022) sore.
Phintraco Sekuritas memperkirakan resistance IHSG akan berada di level 7.100, dengan support di 6.980.
Phintraco Sekuritas merekomendasikan pelaku pasar untuk mencermati saham-saham defensif seperti TLKM, INDF, CPIN dan DSNG. Potensi rebound pada ASII, BBCA, BMRI, BBRI dan BBNI juga dapat dicermati.