Bisnis.com, JAKARTA – Sebanyak 4 calon emiten menggelar proses penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Tiga di antaranya masih dalam periode bookbuilding atau masa penawaran awal.
Adapun, keempat calon emiten tersebut yakni PT Personel Alih Daya Tbk. (PADA), PT Multi Medika Internasional Tbk. (MMIX), PT Techno9 Indonesia Tbk. (NINE), dan PT Isra Presisi Indonesia Tbk. (ISAP).
1. PT Isra Presisi Indonesia Tbk (ISAP)
Pemasok komponen grup Astra ini sudah menyelesaikan bookbuilding yang berakhir pada 14 November 2022. ISAP menawarkan maksimal 1,5 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp10 per saham.
Saham tersebut mewakili sebanyak-banyaknya 37,31 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO. ISAP amenawarkan saham kepada masyarakat di rentang harga Rp95 sampai Rp100 per saham. Dengan harga dan jumlah saham tersebut, dana segar yang berpotensi dihimpun maksimal Rp150 miliar.
Selain menerbitkan saham baru, ISAP juga menerbitkan Waran Seri I sebanyak 750 juta waran yang setara dengan 29,76 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum dan Penerbitan Waran Seri I.
Waran seri I yang diterbitkan mempunyai jangka waktu lima tahun sejak tanggal pencatatan Waran Seri I di Bursa Efek Indonesia, sampai dengan ulang tahun kelima terhitung sejak pencatatan Waran Seri I.
Baca Juga
Sekitar 99,9 persen dana hasil IPO rencananya akan digunakan untuk modal kerja dalam pembuatan mould, dies, checking fixture produk aksesori mobil aftermarket untuk sejumlah merek seperti Toyota, Daihatsu, Suzuki, Honda, Nissan, dan Mitsubishi. Dana IPO juga dipakai untuk modal kerja pembuatan aksesori motor aftermarket.
Tanggal efektif jatuh pada 23 November 2022 dan masa penawaran umum pada 25—29 November 2022. Tanggal penjatahan jatuh pada 29 November 2022, tanggal distribusi saham dan Waran Seri I pada 30 November 2022, dan tanggal pencatatan saham pada BEI pada 1 Oktober 2022.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam penawaran umum perdana saham ini adalah PT UOB Kay Hian Sekuritas.
2. PT Personel Alih Daya Tbk. (PADA)
PADA merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penyedia jasa teknikal dan pemeliharaan peralatan telekomunikasi, call center, perkantoran, keamanan dan SDM. Nantinya, PADA dimasukkan ke dalam sektor industri dengan subsektor human resource & employment services.
Berdasarkan prospektus perusahaan yang dikutip dari laman KSEI pada Rabu (16/11/2022), melalui IPO, Personel Alih Daya menawarkan sebanyak 900 juta saham atau sebanyak–banyaknya 28,57 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO.
Harga penawaran umum perdana PADA adalah sekitar Rp100 – Rp120 setiap saham. Dengan demikian, PADA berpotensi meraih dana sebesar Rp90 miliar – Rp108 miliar dari penawaran perdana ini.
UOB Kay Hian Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek pada IPO PADA. Sementara itu, penjamin emisi efek pada IPO perusahaan akan ditentukan kemudian.
Saat ini, Personel Alih Daya berada di proses bookbuilding IPO perusahaan yang akan berlangsung hingga 22 November 2022.
Adapun, dana hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan untuk sejumlah keperluan. Rinciannya, sebanyak 63,26 persen akan dialokasikan untuk keperluan modal kerja. Antara lain untuk pembiayaan kegiatan operasional serta pembayaran rutin gaji dan tunjangan karyawan outsourcing.
Sebanyak 11,33 persen atau sekitar Rp9,71 miliar akan dialokasikan pada lini bisnis jasa teknikal. Kemudian, dana sebesar Rp5,21 miliar atau 6,08 persen akan digunakan untuk pengembangan IT.
Selanjutnya, sekitar 7,32 persen atau Rp6,27 miliar akan dialokasikan pada lini bisnis jasa perkantoran. Adapun, 5,98 persen atau dana sekitar Rp5,13 miliar dialokasikan pada lini bisnis customer care center.
Kemudian, sebanyak 3,83 persen atau sekitar Rp3,28 miliar dialokasikan pada lini bisnis pelatihan (training). Sisanya, dana Rp1,88 miliar atau 2,20 persen akan digunakan untuk pembaruan IT untuk mendukung kegiatan operasional.
3. PT Multi Medika Internasional Tbk. (MMIX)
Berdasarkan prospektus awal, MMIX yang merupaka produsen alat-alat kesehatan akan menerbitkan saham sebanyak sebanyak 600 juta saham baru atau setara 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan pasca IPO pada nilai nominal Rp25 per lembar.
Saham itu ditawarkan dengan rentang harga Rp160 hingga Rp210 per saham. Sehingga nantinya perseroan akan meraup dana segar sebanyak Rp126 miliar dari IPO ini. Perseroan juga menunjuk Mirae Asset Sekuritas Sebagai penjamin emisi efek.
Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak 300 juta Waran Seri I yang menyertai Saham Baru Perseroan atau sebesar 16,67 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh.
Berdasarkan prospektus, masa penawaran awal IPO akan diselenggarakan pada 15 hingga 22 November 2022 dengan tanggal efektif pada 28 November 2022. Masa penawaran umum dijadwalkan pada 30 November hingga 2 Desember 2022 dengan tanggal penjatahan pada 2 Desember 2022.
Tanggal Distribusi Saham dan Waran Secara Elektronik: 5 Desember 2022. Sedangkan Tanggal pencatatan (IPO) Multi Medika Internasional di BEI pada 6 Desember 2022. Awal Perdagangan Waran Seri I: 6 Desember 2022 dan akhir Masa Berlaku Waran Seri I: 6 Desember 2024.
Dana yang didapatkan dari IPO ini sebesar 65 persen akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan operasional dan pengembangan bisnis Perseroan.
Kemudian, sekitar 35 persen akan digunakan untuk perluasan distribution center dan sarana logistik. Lokasi distribution center baru untuk produk-produk IP Lisensi Perseroan diperkirakan akan berada di daerah Bumi Serpong Damai tahun 2023 dan PIK2 tahun 2024.
4. PT Techno9 Indonesia Tbk. (NINE)
NINE akan menawarkan sebanyak-banyaknya 432 juta saham baru atau sebanyak-banyaknya 20,03 persen dari total modal disetor dan ditempatkan dengan nilai nominal Rp10. NINE akan menawarkan sahamnya ke masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp70-Rp90 setiap saham.
NINE diperkirakan dapat memperoleh dana segar sebanyak-banyaknya sebesar Rp30,2 miliar sampai Rp38,8 miliar. Masa penawaran awal perseroan dilakukan dimulai pada tanggal 20 Oktober 2022 sampai dengan 25 Oktober 2022.
Sebagai informasi, NINE berdiri pada tahun 2010 dengan kegiatan usahanya bergerak dalam bidang perdagangan komputer dan perlengkapannya.
NINE memiliki layanan one stop solution kepada para pelanggan, mulai dari tahap konsultasi produk, pemasangan, sampai dengan perawatan serta perbaikan (maintenance) secara berkala atau rutin kepada pelanggan. Produk dan jasa yang NINE tawarkan kepada pelanggan antara lain IT Managed Service, IT Infrastructure, Cabling solutions dan surveillance solutions.
NINE merupakan distributor resmi (authorized reseller)/business partner dari produk-produk atau servis yang dimiliki oleh nama partner untuk dijual atau dipasarkan di Indonesia oleh perseroan kepada end user yaitu di antaranya Hancom, IBM, Dell, HP, Hewlett Packard Enterprise, NetApp, Lenovo, Fujitsu, Epson, Microsoft, Kaspersky, Cisco, dan lain sebagainya.
PT Victoria Sekuritas Indonesia bertindak selaku penjamin pelaksana emisi dalam IPO ini. Direktur PT Victoria Sekuritas Indonesia, R.A. Wisnu Widodo menyatakan keyakinannya terhadap pertumbuhan dan prospek usaha perseroan ke depan.