Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bintraco Dharma (CARS) Cerita Alasan Rights Issue Ditunda, Tunggu Investor Strategis?

PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk. (CARS) menerangkan menunda rencana rights issue seiring diskusi dengan investor yang masih berlangsung.
Dari kiri: Direktur David Gemilang Iskandar, Direktur Utama Benny Redjo Setyono, Komisaris Utama Paulus Totok Lusida, Komisaris Independen Handy Effendy Halim, Komisaris Independen Darmawan Widjaja, berfoto bersama setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk. (CARS).
Dari kiri: Direktur David Gemilang Iskandar, Direktur Utama Benny Redjo Setyono, Komisaris Utama Paulus Totok Lusida, Komisaris Independen Handy Effendy Halim, Komisaris Independen Darmawan Widjaja, berfoto bersama setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk. (CARS).

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten dealer mobil, PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk. (CARS) menerangkan menunda rencana rights issue seiring diskusi dengan investor yang masih berlangsung.

Direktur Utama Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Benny Redjo Setyono mengungkapkan perseroan mengajukan penundaan melalui pembatalan rencana RUPSLB yang sedianya dijadwalkan pada 8 November 2022, yang salah satu agendanya persetujuan atas penambahan modal perseroan dengan memberikan atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).

“Hal ini dilakukan guna memberikan tambahan waktu kepada calon investor untuk mematangkan perencanaannya, termasuk juga untuk persiapan pendanaannya sehingga akhirnya diputuskan untuk sementara ditunda," jelasnya dalam paparan publik, Selasa (15/11/2022).

Dengan demikian, calon investor dan perseroan dapat menggunakan laporan audit tahun buku 2022 sebagai acuan aksi korporasi.

Emiten berkode CARS ini mencetak laba bersih inti konsolidasi sebesar Rp112 miliar per kuartal III/2022, meningkat signifikan sebesar 129 persen dibandingkan dengan kerugian bersih Rp384 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Peningkatan kinerja positif ini berasal dari segmen otomotif melalui lini bisnis dealership Nasmoco Toyota dengan penguasaan pasar kendaraan baru sebesar 29,5 persen di wilayah operasi Perseroan yakni Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Secara umum, segmen otomotif berhasil mencatatkan penjualan unit mobil baru sebanyak 12.681 unit atau 1 persen lebih baik dari pencapaian tahun sebelumnya sebesar 12.553 unit.

Namun, terjadinya pergeseran komposisi model penjualan mobil baru dari model LCGC ke model MPV turut meningkatkan pendapatan perseroan mengingat harga rata-rata penjualan mobil model MPV lebih tinggi dari model LCGC.

Untuk laba operasi dilaporkan kombinasi pertumbuhan laba operasi sekitar 19 persen dari segmen otomotif dan penurunan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan dari segmen pembiayaan berhasil menambah laba operasi konsolidasian menjadi Rp269 miliar jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang rugi Rp263 miliar.

Selain itu, penurunan dari biaya operasi sehubungan dengan konsolidasi bisnis segmen pembiayaan dan peningkatan pendapatan lain-lain dari keuntungan penjualan aset non core, pendapatan dividen serta divestasi investasi turut meningkatkan laba operasi konsolidasian di kuartal III/2022.

Pada 2022, menjadi tahun kebangkitan pemulihan ekonomi dari dampak pandemi covid-19 ditambah dengan kenaikan harga komoditas sehingga perekonomian tumbuh 5,72 persen YoY di kuartal III/2022. Walaupun CARS tidak turut menikmati dampak langsung kenaikan harga komoditas di wilayah operasi, tetapi manajemen tetap yakin dapat mencatatkan hasil yang baik di tahun 2022.

“Saat ini tim internal masih melakukan finalisasi untuk target laba di akhir tahun 2022. Namun kami optimis hasilnya tetap positif, bahkan diharapkan bisa menjadi lebih baik lagi dari pencapaian bulan September 2022,” ujarnya.

Perseroan juga menyampaikan sedang mengupayakan penyelesaian atas kondisi yang dialami segmen pembiayaan pasca dicabutnya Ijin Usaha Pembiayaan pada Maret 2022 yang lalu, baik terhadap nasabah maupun kreditur sehingga dapat dicapai penyelesaian hak dan kewajiban yang tersisa dengan baik. Per September 2022 jumlah portofolio pembiayaan yang tercatat adalah 18.768 unit kontrak.

Selain itu, CARS berencana melakukan perubahan strategi bisnis terhadap segmen purna jual agar dapat memberikan kontribusi yang semakin baik di tahun mendatang.

Bengkel modern CARFix di segmen purna jual telah melayani 72.453 unit kendaraan hingga bulan September 2022 atau tumbuh 18% dari posisi yang sama tahun sebelumnya.

“Kami yakin dengan berlanjutnya pemulihan ekonomi tahun 2022 serta konsistensi Perseroan dalam mengoptimalkan kegiatan operasional maka akan memberi dampak positif bagi kemajuan kinerja keuangan Perseroan ke depannya” ujar Benny.

Selain pemaparan kinerja Laporan Keuangan Konsolidasi untuk periode Sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2022, Perseroan juga memberikan tanggapan terhadap pemberitaan yang ramai di media terkait calon investor strategis.

Perseroan menjelaskan bahwa komunikasi dengan beberapa calon investor sebenarnya telah berlangsung sejak 2021 dan berlanjut hingga 2022.

“Proses komunikasi dengan calon investor tetap berjalan hingga saat ini, tapi tentu ada catatan dan kondisi tertentu yang diharapkan tercapai sehingga proses ini dapat berlanjut ke tahapan berikutnya," kata Benny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper