Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rights Issue CARS Masih Tunggu Persetujuan Pemegang Saham

PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk. (CARS) baru mengumumkan rencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 30 miliar lembar saham baru lewat rights issue.
Rights Issue CARS Masih Tunggu Persetujuan Pemegang Saham
Rights Issue CARS Masih Tunggu Persetujuan Pemegang Saham

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten dealer PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk. (CARS) menyebutkan, belum memutuskan nilai emisi dari rencana Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue yang akan digelar perseroan.

Investor Relation and Corporate Communication CARS Yosef Hwang mengatakan, sejauh ini perseroan baru mengumumkan rencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 30 miliar lembar saham baru melalui rights issue.

“Rencana ini juga membutuhkan persetujuan dari pemegang saham terlebih dahulu,” katanya, kepada Bisnis, Kamis (6/11/2022).

Adapun, rights issue menjadi opsi yang paling memungkinkan untuk dipilih CARS dalam rangka menambah pendanaan. Penggalangan dana lewat rights issue diharapkan dapat memperkuat struktur permodalan perseroan.

Kendati demikian, menurutnya, perseroan belum dapat menjelaskan tujuan penggunaan dana hasil rights issue secara mendetail. Sebab, manajemen CARS masih menunggu keputusan dari para pemegang saham.

Sementara itu, terkait dengan kabar mengenai terjeratnya salah satu pemegang saham CARS yakni PT Ahabe Niaga Selaras (ANS) oleh kasus gugatan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), Yosef menegaskan bahwa ANS sudah bebas dari status PKPU.

“Telah dicapai kesepakatan perdamaian (homologasi) antara pihak penggugat dan pihak tergugat melalui perjanjian perdamaian pada 14 September 2022 sehingga proses PKPU [PT ANS] telah dinyatakan berakhir demi hukum,” kata Yosef.

Sebelumnya, Bintraco Dharma telah menargetkan kinerja lebih baik sepanjang 2022.  Direktur Utama Bintraco Dharma Benny Redjo Setyono mengungkapkan 2021 menjadi tahun dimulainya pemulihan ekonomi atas dampak pandemi Covid-19 bagi perseroan. Sementara itu pada 2022, diharapkan kinerja perseroan menjadi lebih baik.

“Kami yakin dengan semakin terkendalinya pandemi Covid-19 serta kelanjutan pemulihan ekonomi di tahun 2022 dapat memberikan dampak positif perbaikan kinerja keuangan perseroan ke depannya” kata Benny, Kamis (21/9/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper