Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana mengaudit sistem IT milik sekuritas selain Stockbit, Ajaib, dan Indo Premier. Harapannya sekuritas sebagai anggota bursa (AB) dapat menyesuaikan ketentuan sesuai rekomendasi Bursa.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy menyatakan berharap para AB dapat memperhatikan ketentuan yang berlaku dan memastikan sudah mematuhi ketentuan-ketentuan tersebut, serta memastikan pengendalian internal IT yang memadai secara konsisten.
Menurutnya, bursa akan melakukan audit terhadap para AB. Artinya, audit akan dilakukan kepada sekuritas selain Stockbit, Ajaib, dan Indo Premier yang telah menerima teguran.
“Sanksi yang diberikan Bursa disebabkan oleh temuan hasil pemeriksaan dari masing masing AB, jadi masalahnya beda-beda dan tidak semuanya dapat dikaitkan dengan layanan kepada investor retail saja, tetapi layanan AB kepada semua nasabahnya,” katanya pada Jumat (11/11/2022).
Irvan mengatakan para AB telah melakukan perbaikan kondisi sebagaimana rekomendasi dari Bursa. Menurutnya operator pasar modal itu akan melakukan evaluasi secara berkala terhadap para AB.
“Pada dasarnya para AB tersebut sudah melakukan perbaikan atas temuan hasil audit BEI,” katanya.
Baca Juga
Sebelumnya, Direktur Utama Indo Premier Sekuritas Moleonoto The mengklaim pihaknya telah menyelesaikan permasalahan tersebut. Lebih jauh Moleonoto mengatakan jika pelanggaran tersebut terjadi pada Agustus lalu.
“Itu kejadian Agustus. Kita keteran waktu roll out sistem baru IDX, karena bertabrakan dengan banyaknya pengembangan fitur baru IPOT Web kami,” kata Moleonoto kepada Bisnis, Rabu (9/11/2022).
Moleonoto juga mengaku jika pada saat implementasi sistem bursa yang baru, tidak semua pengembangan selesai pada waktunya sehingga pihaknya menerima sanksi tersebut.
“Sekarang kalau tanya ke nasabah kami, pengembangan fitur baru kami udah kerasa banget. Aplikasi sangat cepat dan stabil khususnya di jam-jam pagi. Itu kan masalah semua broker yang banyak nasabahnya. Begitu jam market buka, semua bottleneck, ada telat di streaming data dan transmisi order,” lanjutnya.
Moelonoto menambahkan Indo Premier tengah fokus dalam perbaikan jaringan dan sistem dalam beberapa bulan terakhir. Akan tetapi karena terdapat implementasi sistem bursa terbaru membuat perseroan keteteran untuk menyesuaikan sehingga mendapatkan teguran.
"Sekarang kalau tanya ke nasabah kami, pengembangan fitur baru kami pun sudah terasa banget. Aplikasi sangat cepat dan stabil khususnya di jam pagi yang sangat padat," ungkapnya.
BEI dalam pengumumannya per 8 November 2022 mengenakan teguran tertulis kepada Indo Premier Sekuritas karena belum sepenuhnya menerapkan ketentuan pedoman penilaian kelayakan implementasi standarisasi brokerage office system (BOFIS) anggota bursa, serta ketentuan pengendalian internal terkait teknologi informasi secara konsisten.
Sebelumnya pada akhir Oktober 2022 lalu, dua sekuritas lainnya yakni Ajaib dan Stockbit mendapatkan teguran serupa.