Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Resmi Melantai di Bursa, Saham Ketrosden Triasmitra (KETR) Menjulang

Saham PT Ketrosden Triasmitra Tbk (KETR) terpantau menguat cukup signifikan dalam 30 menit perdagangan.
Saham PT Ketrosden Triasmitra Tbk (KETR) terpantau menguat cukup signifikan dalam 30 menit perdagangan. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Saham PT Ketrosden Triasmitra Tbk (KETR) terpantau menguat cukup signifikan dalam 30 menit perdagangan. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – PT Ketrosden Triasmitra Tbk (KETR) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada hari ini, Kamis (10/11/2022). Saham KETR terpantau menguat cukup signifikan dalam 30 menit perdagangan.

Berdasarkan data RTI pukul 09.30 WIB, saham KETR naik 17,33 persen menjadi Rp352 per saham. Jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 115,19 juta lembar dengan nilai Rp40,43 miliar.

Frekuensi perdagangan saham KETR mencapai 17.5341 kali pada awal perdagangan dan kapitalisasi pasar Rp1,01 triliun.

Adapun, dalam IPO ini KETR menawarkan sebanyak 426.200.000 saham atau setara dengan 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum.

Harga yang ditawarkan pada IPO ini adalah Rp300 per lembar saham. Dengan demikian, total dana yang dihimpun perseroan adalah sebesar Rp127,86 miliar. PT Shinhan Sekuritas Indonesia bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam proses IPO perusahaan.

Dana yang didapatkan dari IPO sekitar 10 persen akan digunakan untuk membiayai kegiatan operasional proyek untuk segmen bisnis developer, kontraktor serta jasa pemeliharaan dan pengelolaan jaringan telekomunikasi sehingga menghasilkan suatu progres. Sisanya 90 persen akan digunakan untuk sebagai tambahan modal Anak Perusahaan, PT TMI.

Titus Dondi CEO Triasmitra Group mengatakan IPO merupakan salah satu langkah strategis yang dilakukan perusahaan untuk pengembangan bisnis ke depan.

“Dengan IPO, Triasmitra diharapkan dapat meningkatkan ekspansi usaha, tata kelola, kapasitas pendanaan, dan prinsip keterbukaan lebih baik sebagai perusahaan publik,” jelasnya dikutip dari keterangan resmi.

Titus melanjutkan, sebagai negara berkembang, Indonesia memiliki potensi dan kesempatan yang besar untuk menigkatkan daya saing dengan negara-negara lainnya, salah satunya melalui industri telekomunikasi dan infrastruktur pendukungnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper