Bisnis.com, JAKARTA — Emiten barang konsumer PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) telah menyerap sekitar Rp915 miliar belanja modal atau capital expenditure (capex). Jumlah tersebut setara dengan 45,75 persen dari alokasi Rp2 triliun untuk 2022.
Sekretaris Perusahaan Mayora Indah Yuni Gunawan mengemukakan serapan tersebut digunakan untuk proses penyelesaian proyek ekspansi pabrik wafer dan biskuit yang telah direncanakan.
“Sampai kuartal III/2022 serapan capex sudah sekitar Rp915 miliar yang penggunaannya lebih untuk menyelesaikan pembangunan pabrik wafer dan biskuit seperti yang telah kami sampaikan,” kata Yuni dalam jawaban tertulis, Kamis (3/11/2022).
Sepertiga dari alokasi belanja modal Mayora Indah tercatat berasal dari dana internal, sementara sisanya didukung oleh pinjaman dari beberapa perbankan.
Berdasarkan laporan keuangan Mayora per 30 September, arus kas bersih yang dikeluarkan Perseroan untuk investasi mencapai Rp890,13 miliar, naik dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp587,39 miliar.
Di sisi lain, arus kas bersih dari pendanaan bertambah sebesar Rp989,39 miliar, terutama disebabkan oleh bertambahnya penerimaan dari utang bank jangka pendek sebesar Rp2,04 triliun sehingga menjadi Rp3,26 triliun per akhir kuartal III/2022.
Baca Juga
Pinjaman bank jangka panjang juga bertambah menjadi Rp1,06 triliun, dibandingkan dengan posisi 30 September 2021 sebesar Rp510 miliar. Sementara itu, utang obligasi Mayora Indah bertambah menjadi Rp1,5 triliun.