Bisnis.com, JAKARTA - Emiten batu bara kongsi Grup Bakrie dan Grup Salim PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) membukukan peningkatan kinerja hingga kuartal III/2022. BUMI mencetak total penjualan US$1,39 miliar atau setara Rp21,8 triliun (kurs Jisdor Rp15.652 per dolar AS) pada 9 bulan 2022.
Penjualan BUMI ini melesat 109,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$666,18 juta.
Meningkatnya penjualan BUMI ini didorong oleh penjualan batu bara sebesar US$1,38 miliar hingga kuartal III/2022. Penjualan batu bara mendominasi total penjualan BUMI.
Sementara itu, penjualan emas BUMI ke pihak ketiga mencapai US$7,2 juta, dan jasa sebesar US$1,1 juta.
Berdasarkan pelanggannya, BUMI paling banyak menjual batu baranya ke Rwood Resources DMCC yakni sebesar US$441,17 juta, PT PLN (Persero) US$189,08 juta, dan PT Jhonlin Group senilai US$186,9 juta.
BUMI tercatat mencetak laba bruto senilai US$294,2 juta, naik 91,84 persen secara tahunan dari US$153,3 juta.
Baca Juga
Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk BUMI pun melesat 473,7 persen hingga kuartal III/2022. BUMI tercatat mencetak laba bersih senilai US$365,4 juta atau setara Rp5,72 triliun hingga September 2022, dibandingkan dengan September 2021 yang sebesar US$63,7 juta.
Adapun hingga akhir September 2022, BUMI mencatatkan penerimaan dari pelanggan sebesar US$1,32 miliar, dengan arus kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar US$76 juta. Jumlah kas dan setara kas pada akhir periode BUMI sebesar US$396 juta.
Sampai 30 September 2022, BUMI mencatatkan total aset senilai US$4,5 miliar, naik dibandingkan 31 Desember 2021 sebesar US$4,22 miliar.
Jumlah liabilitas BUMI hingga akhir September 2022 adalah sebesar US$3,45 miliar, turun dibandingkan akhir Desember 2021 sebesar US$3,5 miliar.
Adapun jumlah ekuitas BUMI sampai akhir kuartal III/2022 adalah sebesar US$1,09 miliar, naik dibandingkan akhir 2021 sebesar US$646 juta.