Bisnis.com, JAKARTA — Emiten tambang Grup Bakrie PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) menyampaikan kinerja keuangannya untuk periode sembilan bulan pertama 2022 dengan peningkatan penjualan emas mencapai 28 persen.
Agus Projosasmito, Direktur Utama dan CEO BRMS mengatakan, terlepas dari tren penurunan harga jual emas, BRMS berhasil meningkatkan produksi emas pada kuartal III/2022. Hal ini memungkinkan BRMS untuk meningkatkan pendapatan perusahaan dari penjualan emasnya pada tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu.
BRMS melalui anak usahanya, PT Citra Palu Minerals (CPM), berhasil meningkatkan produksi emasnya sebesar 26 persen tahun ini dari tahun lalu. Produksi emas CPM naik dari 98 kg pada sembilan bulan 2021, menjadi 124 kg pada sembilan bulan 2022.
"Sebagai dampak positifnya, pendapatan BRMS dari penjualan emasnya meningkat sebesar 28 persen dari US$5,6 juta sepanjang tiga kuartal 2021 menjadi US$7,2 juta di sembilan bulan 2022," ungkapnya dalam keterangan pers, Jumat (28/10/2022).
Laba bersih BRMS juga naik sebesar 5 persen dari US$6,1 juta sepanjang tiga kuartal 2021 menjadi US$6,4 juta sepanjang tiga kuartal 2022.
Setelah penyelesaian konstruksi pabrik emas yang kedua di Palu, CPM menarik pinjaman sebesar US$51 juta dari Fasilitas Kredit Investasi Refinancing dari BNI pada September 2022. Pinjaman baru dari BNI tersebut digunakan untuk pelunasan pinjaman sebesar US$30 juta dari PT Adiprotek Envirodunia (Adiprotek) di kuartal IV/2022 dan untuk kebutuhan modal kerja dan infrastuktur pendukung US$21 juta terkait pengoperasian pabrik emas kedua di Palu.
Baca Juga
"Oleh karenanya pada kuartal IV/2022 pinjaman sebesar US$30 juta dari Adiprotek akan dilunasi," imbuh Agus.
Selanjutnya, dengan telah diselesaikannya pembangunan pabrik emas kedua kami di Palu, BRMS berharap untuk dapat meningkatkan produksi emas secara bertahap, mulai pada kuartal IV/2022.