Bisnis.com, JAKARTA - Emiten tambang Grup Bakrie PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) tercatat menjadi emiten dengan jumlah saham beredar terbanyak kedua di Bursa setelah merampungkan private placement dengan nilai transaksi US$1,6 miliar atau Rp24 triliun.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Rabu (19/20/2022), BUMI mencatatkan sejumlah 200 miliar saham baru di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, sehingga jumlah saham beredar BUMI bertambah menjadi 343,8 miliar, dari 143,8 miliar. Saat ini, porsi kepemilikan masyarakat di BUMI mencapai 71,57 persen.
Sebelum melakukan private placement, BUMI juga tercatat telah menambah kepemilikan sahamnya dengan melaksanakan obligasi wajib konversi (OWK) setidaknya sejak 2019.
Pada pelaksanaan OWK per 26 Desember 2019, saat itu jumlah saham beredar BUMI di Bursa adalah sebesar 65,47 miliar saham.
OWK ini terus dilakukan BUMI sejak 2019 hingga bulan lalu. Pada September, enam pemegang saham BUMI telah melaksanakan konversi OWK sebanyak 3.805.504.956 saham.
Aksi korporasi September tersebut menambah jumlah saham beredar BUMI menjadi 143,8 miliar saham.
Baca Juga
Adapun untuk private placement hari ini, BUMI menegaskan kembali bahwa kelompok usaha Bakrie dan Grup Salim saat ini bersama-sama menjadi pemegang saham pengendali perseroan.
Dileep melanjutkan, BUMI mengucapkan terima kasih atas dukungan dan keyakinan yang diberikan oleh dua pengendali BUMI untuk prospek di masa depan.
Dengan hasil private placement ini, BUMI menjadi emiten kedua dengan jumlah saham beredar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jumlah saham BUMI hanya kalah dibandingkan dengan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) yang sebanyak 1,18 triliun saham.