Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Surya Citra Media (SMCA) Rela Laba Tergerus demi Vidio, Jawara Streaming

SCMA berupaya mempertahankan posisi Vidio sebagai OTT nomor 1 di Indonesia dari sisi active monthly users dan total streaming minutes.
Aplikasi streaming Vidio milik SCMA, Grup Emtek/Istimewa.
Aplikasi streaming Vidio milik SCMA, Grup Emtek/Istimewa.

Bisnis.com, JAKARTA - Grup Emtek, PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) menyebut terjadinya penurunan laba perseroan pada kuartal III/2022 disebabkan dampak pengembangan Vidio.com. Laba SCMA tercatat menurun 28,06 persen secara tahunan menjadi Rp830,77 miliar pada sembilan bulan pertama tahun ini.

Direktur Surya Citra Media Rusmiyati Djajaseputra mengatakan SCMA tengah menambah konten-konten eksklusif termasuk Liga Inggris pada platform Vidio.com. Hal ini sebagai upaya SCMA untuk mempertahankan posisi Vidio sebagai OTT nomor 1 di Indonesia dari sisi active monthly users dan total streaming minutes berdasarkan hasil riset Media Partner Asia.

Rusmiyati juga mengakui pertumbuhan pangsa pasar iklan cukup tertekan pada akhir-akhir ini. Namun, SCMA tetap optimistis dapat mencapai target yang telah ditetapkan perseroan.

"Kami cukup optimistis kami masih dapat mencapai target kami terutama dengan didukung oleh rating dan audience share yang baik serta konten-konten berkualitas yang kami tayangkan baik di FTA maupun di OTT platform," ujar Rusmiyati kepada Bisnis dikutip pada Rabu (2/11/2022).

Selain itu, SCMA juga telah menggelontorkan belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk membeli pembangunan dan peralatan. Hal ini guna menunjang transisi dari analog ke digital, pembangunan dan pembaharuan tower transmisi serta peralatan studio dan broadcast.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2022, SCMA mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp4,95 triliun atau meningkat 12,77 persen dari periode yang sama atau year-on-year (yoy). Pada tahun 2021, SCMA membukukan pendapatan sebesar Rp4,39 triliun.

Pendapatan SCMA terdiri dari pendapatan iklan, dan pendapatan lain-lain.

Secara rinci, pendapatan iklan meningkat 7,35 persen menjadi Rp5,13 triliun, dan pendapatan iklan meningkat 47,24 persen. Kemudian terdapat juga pelanggan dengan pendapatan iklan neto lebih dari 10 persen dari pendapatan neto konsolidasian, yakni PT Wira Pamungkas Pariwara dengan total Rp1,11 triliun.

Selanjutnya, SCMA mencatatkan peningkatan pada beban program dan siaran dari Rp2,04 triliun menjadi Rp2,7 triliun, dan beban usaha dari Rp999,27 miliar menjadi Rp1,34 triliun.

Setelah dikurangi berbagai beban yang dapat diefisienkan, SCMA mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp830,77 miliar pada kuartal III/2022. Angka ini menurun 28,06 persen dari Rp1,06 triliun.

Sementara itu, jumlah aset SCMA 14,58 persen dari Rp9,91 triliun di akhir tahun 2021 menjadi Rp11,35 triliun pada kuartal III/2022. Di sisi lain, jumlah liabilitas meningkat 2,68 persen dari Rp2,45 triliun pada 31 Desember 2021 menjadi Rp2,51 triliun pada 30 September 2022.

Kemudian untuk kas dan setara kas akhir periode terjadi peningkatan hingga 217 persen dari Rp765,2 miliar menjadi Rp2,43 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper