Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan milik Grup Djarum PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) atau Blibli menetapkan harga final sebesar Rp450 per saham pada aksi penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham.
Berdasarkan prospektus di harian Bisnis Indonesia, Selasa (1/11/2022), Blibli menawarkan hingga 17,77 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp250 per saham. Jumlah saham yang diterbitkan tersebut setara 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Dari aksi go public ini, Blibli berpeluang mengantongi dana segar Rp7,99 triliun.
Selain IPO, Blibli juga menawarkan program saham karyawan atau management employee stock option plan (MESOP) sebanyak 3,65 miliar saham setara 2,99 persen saham ditempatkan dan disetor BELI.
Blibli telah mendapatkan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk IPO ini pada 31 Oktober 2022. Perseroan menggelar masa penawaran umum pada 2-4 November 2022.
Lebih lanjut, tanggal penjatahan akan dilakukan pada 4 November 2022, distribusi saham secara elektronik pada 7 November 2022, dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia pada 8 November 2022.
Adapun sebanyak Rp5,5 triliun dana hasil IPO akan digunakan Blibli untuk melunasi utang kepada PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sebesar Rp2,75 triliun, dan ke PT Bank BTPN Tbk. (BTPN) senilai Rp2,75 triliun.
Baca Juga
Sementara itu, sisa dana IPO akan digunakan Blibli dan entitas anak sebagai modal kerja untuk mendukung kegiatan usaha utama dan pengembangan usaha perseroan. Rinciannya, sekitar 57 persen digunakan oleh Blibli, dan 43 persen akan digunakan untuk PT Global Tiket Network (GTNe).
PT BCA Sekuritas dan PT BRI Danareksa Sekuritas menjadi penjamin pelaksana emisi efek IPO Blibli. Selanjutnya, para penjamin emisi efek IPO ini antaralain PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, PT Morgan Stanley Sekuritas Indonesia, PT DBS Vickers Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas, PT KB Valbury Sekuritas, PT Yulie Sekuritas Indonesia, dan PT Danasakti Sekuritas Indonesia.
IPO BELI menjadi IPO terbesar kedua di Indonesia pada tahun ini, setelah PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mengumpulkan dana IPO sebesar Rp13,7 triliun pada April lalu.