Bisnis.com, JAKARTA — PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah mengantongi mandat penerbitan surat utang senilai Rp39,32 triliun hingga 30 September 2022.
Berdasarkan data Pefindo, jumlah mandat obligasi korporasi tersebut didapat dari 29 perusahaan yang berasal dari beragam sektor.
Bila dirinci per sektor, industri bubur kertas memiliki rencana emisi terbesar yakni Rp8,42 triliun dari 2 perusahaan, diikuti industri konstruksi dengan rencana emisi Rp6,40 triliun dari 2 perusahaan.
Lalu ada sektor lembaga keuangan khusus dengan rencana emisi Rp4,5 trilun dari 2 perusahaan, sektor perusahaan induk senilai Rp3,56 triliun dari 3 perusahaan, disusul oleh sektor pertambangan Rp3,12 triliun dari 3 perusahaan, serta sektor telekomunikasi dengan rencana emisi Rp3 triliun dari 2 perusahaan.
Sementara itu Kepala Divisi Pemeringkatan Nonjasa Keuangan I Pefindo Niken Indriarsih menyebutkan, hingga akhir kuartal III/2022 total penerbitan surat utang korporasi nasional adalah sebesar Rp131,94 triliun.
“Jumlah tersebut mengalami kenaikan 70,11 persen dibandingkan dengan emisi hingga kuartal III/2021 lalu sebanyak Rp77,56 triliun,” katanya dalam acara konferensi pers virtual, Selasa (25/10/2022).
Baca Juga
Secara rinci, jumlah emisi obligasi korporasi hingga kuartal III/2022 dengan rating Pefindo adalah sebanyak Rp104,06 triliun, sementara sisanya sebesar Rp27,88 triliun dengan lembaga pemeringkat lainnya.
Sektor multifinance mendominasi penerbitan obligasi korporasi sepanjang tahun ini dengan total emisi Rp22,75 triliun. Menyusul di belakangnya adalah sektor pulp & paper serta perbankan masing – masing sebesar Rp17,99 triliun dan Rp13,6 triliun.
Selanjutnya, sektor pertambangan mencatatkan emisi senilai Rp12,2 triliun diikuti oleh konstruksi dengan nilai penerbitan Rp11,95 triliun.