Bisnis.com, JAKARTA - PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau PT INTI bersinergi terkait target penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering atau IPO) pada 2025 melalui penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Pemahaman Pasar Modal di Indonesia dengan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT INTI (Persero) Tri Hartono Rianto menerangkan memiliki rencana road to IPO 2025 sebagai bagian dari program transformasi total PT INTI dalam lima tahun.
"Sinergi dengan BEI ini merupakan salah satu upaya kami untuk mencapai target agresif dalam periode 2023-2027,” ungkapnya dalam keterangan resmi, Selasa (25/10/2022).
Sinergi yang telah mengantongi dukungan dari pemegang saham melalui PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) selaku kuasa pemegang saham itu rencananya akan fokus pada aspek pendampingan agenda “Road to IPO 2025” melalui sosialisasi pada seluruh karyawan PT INTI (Persero) guna memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai investasi dan pendanaan di pasar modal.
Kerja sama strategis pada aspek sosialisasi itupun akan dibarengi dengan sokongan pendidikan dan pelatihan bagi karyawan PT INTI (Persero) dalam rangka peningkatan pengetahuan dan keterampilan lainnya, terutama wawasan yang berkaitan dengan bidang pasar modal.
Kolaborasi kedua belah pihak tersebut pun telah melalui sejumlah tahapan penjajakan, yaitu pertemuan antara Manajemen PT INTI (Persero) dengan Head of Representative Office BEI Wilayah Jawa Barat Reza Sadat Shahmeini pada 26 Agustus 2022.
Baca Juga
Pertemuan tersebut pun selanjutnya ditindaklanjuti melalui kegiatan “Sosialisasi Initial Public Offering dan Perencanaan Kebebasan Finansial” yang melibatkan Kepala Bagian Pengawasan Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 2 Jawa Barat Tjandra Nyata Kusuma, Head of Representative Office BEI Wilayah Jawa Barat Reza Sadat Shahmeini, serta Regional Branch Manager PT Mandiri Sekuritas Yudhistira Putra Pradana, pada 16 September 2022.
Tri menambahkan, aksi korporasi yang dieksekusi melalui penawaran umum saham perdana itu nantinya akan memberikan momentum yang berkesinambungan dengan program strategis 'INTI Reborn', terutama kaitannya dengan kondisi perusahaan yang tengah menjadwalkan fokus dua tahun mendatang sebagai periode pembenahan diri.
“Rencana IPO ini merupakan salah satu opsi bagi korporasi untuk memperoleh tambahan dana dalam bentuk modal dari pihak eksternal,” ungkap Tri.
Program transformasi total 'INTI Reborn' telah mengantongi restu dari pemegang saham, sekaligus keberpihakan dari sejumlah kementerian dan lembaga terkait. Transformasi total dengan sokongan para pemegang keputusan itu ditargetkan akan memuluskan pencapaian target agresif yang telah dicanangkan PT INTI (Persero) dalam kurun waktu 2022-2027.
Nota Kesepahaman yang dihelat pada Selasa, 25 Oktober 2022, tersebut ditandatangani oleh Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT INTI (Persero) Tri Hartono Rianto dan Direktur Utama BEI Iman Rachman.
Kegiatan yang digelar di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, itu mendapatkan dukungan penuh dari kedua belah pihak, yang direpresentasikan melalui kehadiran Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna serta unsur pimpinan lainnya dari kedua belah pihak.