Bisnis.com, JAKARTA — Emiten sawit Grup Triputra milik taipan TP Rachmat, PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG) melanjutkan pertumbuhan kinerja sampai akhir kuartal III/2022.
Berdasarkan laporan keuangannya, Triputra Agro Persada membukukan penjualan sebesar Rp6,74 triliun per September 2022, naik 51,51 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp4,45 triliun.
Penjualan minyak kelapa sawit (CPO) dan inti sawit masih menjadi kontributor utama dengan penjualan mencapai Rp6,70 triliun. Sementara itu, penjualan tandan buah segar (TBS) sawit selama Januari—September 2022 mencapai Rp20,70 miliar atau turun dari sebelumnya Rp56,55 miliar. Penjualan karet tercatat naik dari Rp15,97 miliar per September 2021 menjadi Rp20,94 miliar.
Triputra Agro tercatat menjual sebagian besar produknya ke PT Sinar Alam Permai dengan nilai mencapai Rp2,0 triliun dan ke PT Kutai Refinery Nusantara sebesar Rp1,25 triliun.
TAPG juga menjual produknya ke emiten Grup Sinar Mas PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) senilai Rp710,65 miliar, PT Energi Unggul Persada Rp604,34 miliar, dan PT Wilmar Nabati Indonesia senilai Rp589,73 selama Januari—September 2022.
Dengan peningkatan penjualan tersebut, laba bersih TAPG tercatat melesat 228,78 persen menjadi Rp2,42 triliun, dari Rp736,30 miliar pada Januari—September 2021. Kenaikan laba bersih dinikmati Triputra Agro meski beban pokok penjualan naik dari Rp3,40 triliun di akhir kuartal III/2021 menjadi Rp3,96 triliun pada akhir kuartal III/2022.
Baca Juga
Hingga 30 September 2022, total aset TAPG naik 12,44 persen menjadi Rp13,99 triliun yang disebabkan oleh kenaikan persediaan dan kepentingan dalam ventura bersama.
Total kewajiban turun 8,07 persen menjadi Rp4,27 triliun per September 2022 yang dipicu turunnya utang bank jangka panjang dari Rp2,65 triliun menjadi Rp1,80 triliun.
Sementara itu, ekuitas TAPG meningkat 24,68 persen mencapai Rp9,72 triliun seiring dengan peningkatan saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya.