Bisnis.com, JAKARTA - Emiten energi terbarukan PT Maharaksa Biru Energi Tbk. (OASA) mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk mengambil alih PT Indoplas Makmur Lestari dengan nilai akuisisi Rp89 miliar.
RUPS yang digelar, Jumat (21/10/2022), telah menyetujui rencana pengambilalihan 99,99 persen saham PT Indoplas Makmur Lestari dari dana hasil Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue.
RUPS juga telah menyetujui peningkatan setoran modal pada PT Indoplas Makmur Lestari (IML), yang selanjutnya akan digunakan oleh PT Indoplas Makmur Lestari untuk melakukan peningkatan setoran modal pada PT Indoplas Karya Energi (IKE).
IKE merupakan perusahaan yang akan turut serta mengelola proyek pembangkit listrik tenaga sampah di Fasilitas Pengolahan Sampah Antara (FPSA) di wilayah Jakarta Barat dengan total nilai pembangunannya mencapai Rp7 triliun.
Direktur Utama Maharaksa Biru Energi Bobby Gafur Umar menerangkan dana akuisisi Rp89 miliar akan diperoleh dari rights issue yang rencananya dilaksanakan pada November 2022 dengan potensi dana sebesar Rp430,32 miliar.
Selanjutnya, dari dana rights issue tersebut, emiten dengan Komisaris Cinta Laura ini akan melakukan peningkatan setoran modal sebesar Rp69 miliar kepada PT Indoplas Karya Energi (IKE), dan digunakan oleh IKE sebagai modal kerja, sehubungan dengan biaya persiapan proses pengerjaan FPSA DKI Jakarta Wilayah Layanan Barat.
Baca Juga
“Kami akan mengubah sampah menjadi energi yang bermanfaat. Kami percaya, green technology akan menyelesaikan masalah besar keterbatasan akses energi, sekaligus memberikan economic opportunity terbesar di abad-21. Kami percaya, bisnis ini akan menyelesaikan masalah besar, memiliki profitability yang besar juga,” ujar Bobby dalam konferensi pers, Jumat (21/10/2022).
Dia melanjutkan proyek PLTSA ini nantinya mampu mengolah 2.000 ton sampah menjadi listrik dengan mengubahnya menjadi biomassa.
Dalam prospektus ringkas rights issue yang disampaikan ke BEI, OASA menyebutkan jumlah saham yang direncanakan untuk diterbitkan adalah sebanyak-banyaknya 4.303.200.000 saham biasa dengan nilai nominal Rp100 per saham. Adapun harga pelaksanaan sebesar Rp100 per saham.
Selain untuk mengakuisisi Indoplas, sekitar Rp224 miliar dana rights issue juga akan diserap untuk peningkatan setoran modal kepada PT Telesys Indonesia (TI). Suntikan modal tersebut akan dimanfaatkan oleh TI sebagai modal kerja untuk pengembangan kegiatan usaha trading produk Bio Propylene Glycol dan pengembangan bisnis sehubungan dengan pengerjaan proyek wood pellet di Provinsi Bangka Belitung.
Kemudian, sebagian dana rights issue juga digunakan sebagai modal kerja OASA untuk membiayai kegiatan operasional dan dalam rangka pengembangan usaha sehubungan dengan aktivitas koordinasi oleh perseroan sebagai perusahaan holding.