Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ORI022 Laris Manis Jelang Masa Penutupan Penjualan, Ini Sebabnya

Penjualan ORI022 semakin laris akibat potensi terjadinya resesi ekonomi global.
Obligasi Ritel Indonesia/Istimewa
Obligasi Ritel Indonesia/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Akibat dibayangi resesi global, investor ritel memburu obligasi ritel Indonesia (ORI) seri ORI022 menjelang masa penutupan penawaran pada hari ini, Kamis (20/10/2022).

Penjualan ORI022 terpantau semakin laris sepekan jelang penutupan penawaran pada tanggal 20 Oktober 2022. Berdasarkan catatan Bisnis.com, hingga 13 Oktober lalu, ORI022 terjual sebesar Rp7,54 triliun.

Sementara itu, data yang dilansir dari salah satu mitra distribusi daring hingga Kamis (20/10/2022) sekitar pukul 13.00, jumlah ORI022 yang terjual mencapai Rp13,03 triliun. Pemerintah bahkan sempat beberapa kali menambah kuota pemesanan dari Rp13 triliun, Rp14 triliun dan terakhir menjadi Rp15 triliun.

Dengan demikian penjualan ORI022 sepanjang periode 13–20 Oktober 2022 adalah sekitar Rp5,49 triliun.

Terkait hal tersebut, Head of Research & Market Information Department Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) Roby Rushandie mengatakan minat investor terhadap ORI022 memang cenderung meningkat selama sepekan belakangan. Hal tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya ketidakpastian global.

“Dengan potensi resesi ekonomi global yang semakin besar, investor ritel cenderung masuk ke instrumen berisiko rendah. Mereka pun memilih SBN ritel yang ditawarkan saat ini, yaitu ORI022,” jelas Roby saat dihubungi Bisnis, Kamis (20/10/2022).

Dengan adanya sentimen resesi global, Roby memprediksi minat investor terhadap SBN ritel di sisa tahun ini masih akan cukup tinggi. Selain risiko rendah, daya tarik SBN ritel adalah potensi capital gain yang akan didapatkan investor dalam jangka menengah.

Ia menuturkan, SBN ritel umumnya ditawarkan dengan tenor sekitar 3 tahun. Sehingga, potensi return yang akan didapatkan oleh investor ritel dalam jangka waktu tersebut akan cukup besar.

Sebelumnya, Direktur Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Deni Ridwan mengatakan animo di masyarakat untuk berivestasi pada ORI022 masih cukup tinggi jelang akhir penutupan masa penawaran

“Dengan mempertimbangkan kebutuhan masyarakat atas instrumen investasi yang menguntungkan, sekaligus pendalaman pasar keuangan, pemerintah memutuskan untuk menambah alokasi ORI022,” kata Deni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper