Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penawaran Ditutup Besok, Begini Animo Investor ORI022

Jelang akhir penutupan penawaran pada Kamis (20/20/2022) pukul 10.00 WIB besok, Kemenkeu justru menambah kuota dengan alasan peminat ORI022 sangat tinggi.
Obligasi Ritel Indonesia/Istimewa
Obligasi Ritel Indonesia/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian keuangan (Kemenkeu) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko kembali menambahkan kuota penerbitan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI022 menjadi sebesar Rp14 triliun, per Selasa malam (18/10/2022).

Berdasarkan keterangan salah satu Mitra Distribusi, hingga Rabu siang (19/10/2022) pukul 13.30 jumlah ORI022 yang terjual sebanyak Rp12,19 triliun dari total Rp14 triliun. Saat ini kuota tersisa Rp1,8 triliun dengan minimal pemesanan Rp1 juta dan maksimal Rp5 miliar.

Jelang akhir penutupan penawaran pada Kamis (20/20/2022) pukul 10.00 WIB besok, Kemenkeu kembali menambah kuota dengan alasan peminat ORI022 sangat tinggi.

Direktur Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Deni Ridwan mengatakan animo di masyarakat untuk berivestasi pada ORI022 masih cukup tinggi jelang akhir penutupan masa penawaran

“Dengan mempertimbangkan kebutuhan masyarakat atas instrumen investasi yang menguntungkan, sekaligus pendalaman pasar keuangan, pemerintah memutuskan untuk menambah alokasi ORI022,” kata Deni merespon pertanyaan Bisnis, Rabu (19/10/2022).

Masa penawaran ORI022 dibuka pada 26 September 2022 dan dijadwalkan akan ditutup besok, Kamis, 20 Oktober 2022 per pukul 10.00 WIB.

Berbicara mengenai animo masyarakat akan investasi ORI, pada seri sebelumnya yaitu ORI021 dan SR017 mencatatkan hasil yang lebih tinggi. Berdasarkan Penetapan Hasil Penjualan Obligasi Negara Ritel seri ORI021 oleh DJPPR total volume penerbitan ORI021 adalah sebesar Rp25,06 triliun. Sedangkan penjualan SR017 mampu menghasilkan total pemesanan sebesar Rp26,97 triliun, dari 65.362 investor

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto mengatakan jika penawaran ORI022 masih belum optimal karena kenaikan suku bunga AS yang masih diprediksi akan meningkat.

“Faktor ini yang menjadi pertimbangan investor di ORI022 dibanding seri yang lain,” katanya menjawab pertanyaan Bisnis, Rabu (19/10/2022).

Pengoptimalan kuota ORI022, lanjutnya, sebenarnya masih bisa dilakukan dengan lebih banyak menambah kuota.

Terkait dengan pengoptimalan tersebut, Deni Ridwan mengatakan jika dari awal pengalokasian ORI022 memang hanya Rp10 triliun saja.

“Kinerja APBN yang sangat baik membuat proyeksi deficit APBN lebih rendah dari proyeksi awal. Hal ini membuat kebutuhan pembiayaan melalui penerbitan SBN lebih kecil,” kata Deni.

Saat ini, investasi SBN ritel masih didominasi oleh investor muda kalangan Gen Z. Hal tersebut terlihat jelas pada penawaran ORI021 yang mencatatkan jumlah investor yaitu 56.238 investor, di mana 25.405 atau 45,2 persen dari jumlah total investor merupakan investor baru dari kalangan muda.

Angka investor tersebut disebabkan oleh investasi SBN ritel memiliki kelebihan dibandingkan dengan investasi sejenis. ​SBN Ritel jauh lebih menarik dari bunga deposito perbankan nasional yang rata-rata menawarkan bunga 3,34 persen per tahun. Pajak imbal hasil ORI022 juga lebih rendah, yakni 10 persen dibandingkan pajak bunga deposito yang sebesar 20 persen.

Setelah penutupan penawaran dilakukan, Kementerian keuangan akan menawarkan SBN Ritel terakhir untuk tahun 2022 yaitu Sukuk Tabungan. SK ini merupakan instrument green sukuk retail.

Terkait detailnya, Analisis Hukum Keuangan Syariah DJPPR, Nana Riana mengatakan jika penawaran akan dilakukan pada 11 November mendatang bersamaan dengan launching yang akan dilakukan.

“Rilis resmi akan kami keluarkan di 11 November nanti, Tapi overall hampir sama dengan SK sebelumnya: green sukuk ritel, non-tradable, dan tenor 2 tahun,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Artha
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper