Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Dibuka Menguat Tipis, Dolar AS Tertekan Dovish The Fed

Rupiah dibuka menguat, namun masih ada tekanan dari indeks dolar sehingga bisa kembali terjerembab ke Rp15.400.
Petugas menunjukan uang pecahan Rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (4/10/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Adimajarn
Petugas menunjukan uang pecahan Rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (4/10/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Adimajarn

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah dibuka menguat di hadapan dolar AS pada perdagangan Kamis (13/10/2022) bersama dengan pelemahan indeks dolar AS.

Mengutip data Bloomberg pukul 09.08 WIB, menguat 13,5 poin atau 0,09 persen ke Rp15.343 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS melemah tipis 0,03 persen ke 113,28.

Bersama dengan rupiah, rupee India juga menguat 0,01 persen, dolar Singapura menguat 0,06 persen, dan yen Jepang menguat 0,03 persen.

Adapun mata uang lainnya di Asia masih dalam pelemahan seperti won Korea Selatan melemah 0,09 persen, dolar Taiwan melemah 0,19 persen, ringgit Malaysia melemah 0,09 persen, dan baht Thailand melemah 0,06 persen.

Analis MIFX menyebutkan dolar AS diperkirakan melemah di tengah pasar yang mencerna perilisan notula FOMC yang dipandang kurang hawkish.

"Karena meskipun para pembuat kebijakan sepakat bahwa mereka perlu untuk ke sikap kebijakan yang lebih ketat dan mempertahankan untuk beberapa waktu ke depan, namun ada beberapa anggota yang mengatakan penting untuk mengukur ulang laju pengetatan kebijakan lebih lanjut untuk mengendalikan risiko dampak negatif yang signfikan terhadap prospek ekonomi," jelasnya dalam riset, Kamis (13/10/2022).

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang menyebutkan, dari sisi eksternal rilis data Producer Price Index (PPI) September meningkat kelevel 8,5 persen, sedikit diatas konsensus ekonom di 8,4 persen dan hasil meeting The Fed yang mengindikasikan akan tetap melanjutkan kebijakan suku bunga tinggi untuk memerangi inflasi yang diperkirakan masih cukup kuat ke depannya.

"Selain itu, tekanan jual di Bursa Indonesia berpotensi masih tetap terjadi menyusul jatuhnya harga beberapa komoditas seperti minyak turun dihari ketiga sebesar 1,69 persen ditengah kembali menguatnya indeks dolar berpotensi menjadi tambahan sentimen negatif bagi perdagangan Kamis ini," tulis Edwin dalam riset, Kamis (13/10/2022).

Edwin memperkirakan pada hari ini rupiah akan bergerak di kisaran Rp15.340 - Rp15.400 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper